Puspen TNI (LawuPost) Panglima TNI Jenderal TNI Dr. Moeldoko bersama dengan
Kepala Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI Laksamana Madya TNI Dr. Desi Albert Mamahit, M.Sc., melaksanakan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) tentang Pembinaan dan Operasional Badan Keamanan Laut Republik Indonesia, di Ruang Tamu Panglima TNI Jl. Merdeka Barat No. 2 Jakarta Pusat, Kamis (2/7/2015).
Nota Kesepahaman ini berlaku selama 5 (lima) tahun, sejak ditandatangani oleh para pihak dan dapat
diperpanjang atas kesepakatan para pihak.

Panglima TNI dalam sambutannya mengatakan
bahwa tanggungjawab dalam pengelolaan
wilayah laut mencakup
dua hal penting. Pertama, faktor eksternal yaitu menata batas-batas Maritim dengan
negara-negara tetangga sesuai dengan ketentuan Internasional yang berlaku. Kedua, faktor internal yaitu menata wilayah laut, khususnya batas-batas
peruntukan lahan laut sebagai suatu pengaturan pemanfaatan lahan laut
yang
mengakomodasi semua kepentingan dengan tetap mengutamakan asas persatuan dan
kesatuan bangsa.


Kedua faktor di atas, merupakan hal pokok sebagai
konsekuensi dari keberadaan Indonesia sebagai negara kepulauan. Oleh karena itu, pengelolaan wilayah laut dimaksudkan untuk dapat
memanfaatkan nilai dan manfaat dari sumber daya laut dan pesisir bagi
pembangunan nasional secara berkelanjutan serta menjamin Public
Interest atau kepentingan umum secara luas.

“Kehadiran Bakamla harus menjadi penguatan dalam pengelolaan wilayah laut
nasional, khususnya yang menyangkut penegakan hukum di laut, secara operasional
perlu disinergikan dengan instansi terkait, termasuk dengan TNI karena TNI juga
memiliki tugas mengelola keamanan laut, sebagaimana
diamanatkan oleh Undang-Undang”, ujar
Panglima TNI.
Memahami kapasitas Bakamla saat ini, terdapat lima
hal pokok dalam membangun sinergitas TNI-Bakamla. Pertama, penyelenggaraan operasi
keamanan dan keselamatan di laut. Kedua, penggunaan sarana dan prasarana. Ketiga, pendidikan dan latihan. Keempat, pertukaran data
dan informasi yang diperlukan dan Kelima, penugasan personel.
Peningkatan kapasitas dan kapabilitas Bakamla dengan keunggulan yang besar,
adalah dua unsur penting yang harus menjadi atensi pemerintah dan kita semua,
agar keberadaannya sepenuhnya dapat menunjang pemerintah dalam membangun
ekonomi nasional dari kekayaan laut nusantara. Pada sisi
keamanan negara kapasitas dan kapabilitas Bakamla adalah mitra TNI dalam
menutup sudut dan celah-celah NKRI terhadap illegal entry kedaulatan
negara.
Sebelum mengakhiri sambutannya Panglima TNI
memberikan penekanan kepada semua unsur yang terkait dan terlibat, baik di
jajaran TNI maupun Bakamla untuk menggunakan Nota Kesepahaman ini sebagai
landasan untuk bekerja, guna penguatan kapasitas dan kapabilitas masing-masing,
serta menghindari kesalahan persepsi dan kesalahan prosedur, dalam mengatasi
kendala, dengan senantiasa meningkatkan komunikasi dan koordinasi.
Sementara itu, Kepala Bakamla RI dalam sambutannya
mengatakan antara lain bahwa penandatanganan Nota Kesepahaman antara TNI dengan
Bakamla RI merupakan tonggak sejarah dalam rangka menyiapkan sumber daya manusia yang siap menjaga dan mengamankan perairan Indonesia
dimasa mendatang.
Hadir dalam penandatangan MoU tersebut antara
lain Kasal, Kasum TNI, Irjen TNI, Wakasau, para Pejabat Mabes TNI dan
Angkatan serta para Deputi dan Staf Bakamla RI.
Autentikasi : Kadispenum
Puspen TNI, Kolonel Czi Berlin G. S.Sos., M.M.