Selamat Datang Di Website Lawupost.com (Menyatukan Inspirasi Dan Motivasi) Beras di Pasar Manis Ciamis Bebas Sintetis dan Formalin | Lawu Post

Beras di Pasar Manis Ciamis Bebas Sintetis dan Formalin

Minggu, 07 Juni 20150 comments

Ciamis (LawuPost) Beras palsu atau beras sintetis dari limbah plastik yang ditemukan di Bekasi Jawa Barat, harus dicermati dan diantisipasi. Bupati Ciamis, H. Iing Syam Arifin langsung mengintruksikan dinas terkait (Disperindagkop) untuk turun tangan dan memperketat pengawasan. Dikha¬watirkan beras palsu itu juga tersebar dan diperjualbelikan di wilayah Kabupaten Ciamis dan sekitarnya.  “Di Kabupaten Ciamis sampai saat ini belum ada laporan terkait temuan beras palsu dari plastik, ”jelas H. Iing kepada tim LawuPost .com.  

H. Iing mengecam pabrikan yang telah memproduksi beras tiruan itu. Mereka telah menzalimi masyarakat. Apalagi beras merupakan pangan kebutuhan pokok yang menjadi konsumsi masyarakat. Tidak terbayang nantinya bila masyarakat mengonsumi beras palsu yang sebenarnya hanya terbuat dari limbah plastik. Bupati sendiri menguatkan kepada dinas terkait seperti Disperindagkop dan Dinas Pertanian agar memantau jangan sampai beras palsu tersebut masuk ke Kabupaten Ciamis. 

Dari keterangan yang dihimpun tim LawuPost.com, beras sintetis terbuat dari plastik ini beredar bebas diperjual belikan dipasaran. Diindikasi beras palsu tersebut datang dari Tiongkok China. Jumlahnya pun diperkirakan tidak sedikit, sebab rasionya dalam sekali impor beras bisa mencapai ratusan bahkan ribuan ton. Baru di Bekasi temuan beras plastik ini terendus, namun tidak menutup kemungkinan pula daerah lainnya di Jawa Barat masuk dalam daftar penjualan beras palsu tersebut.

Kepala Dinas Perindakop, Agus Kurnia Kosasih, SH, MH melalui Kepala Seksi Distribusi Barang dan Perlindungan Konsumen Disperindagkop Kabupaten Ciamis, Teti Hermiati, mengaku meski belum mendapatkan laporan terkait beredarnya beras palsu terbuat dari plastik tersebut, namun pihaknya telah mewaspadai setelah mengetahui informasinya dari media masa. Untuk tindakan lebih lanjut, pihaknya setelah ada intruksi dari Asda II segera berkordinasi dengan Dinas Pertanian. Pasalnya untuk menditeksi perbedaan antara beras asli dan palsu memerlukan tim ahli dari pertanian. “Kita sudah melakukan pemantauan ke Pasar Manis Ciamis guna mengawasi peredaran beras sintetis tersebut,  ditakutkan beras palsu itu masuk ke Kabupaten Ciamis. Kita pun berkordinasi dengan Dinas Pertanian guna membedakan asli atau tidaknya beras dipasaran, ”jelas Teti. Memastikan ada tidaknya beras plastik tersebut.

Kami menyambangi pedagang beras di Pasar Manis Ciamis dan beberapa pedagang beras di pasar lainnya di wilayah Kabupaten Ciamis. Namun menurut pengakuan pedagang tidak ada beras plastik dijual. Teti berpendapat, secara logika bahwa beras sintetis tidak mungkin beredar di Kabupaten Ciamis dikarenakan  Ciamis merupakan produsen beras bahkan dikatakan sebagai daerah lumbung padi di Jawa Barat, jadi bisa mencukupi kebutuhan beras di Kabupaten Ciamis bahkan bisa menjual ke daerah diluar Kabupaten Ciamis.

Pihaknya menghimbau agar para pedagang beras di Pasar Manis Ciamis dan sekitarnya agar selalu mengutamakan kualitas dagangannya serta tidak tergiur untuk melakukan praktek kecurangan yang bisa merugikan bahkan membahayakan konsumen. Teti juga berharap agar konsumen bisa lebih waspada dan cerdas ketika berbelanja, apalagi beras merupakan kebutuhan pokok yang dibutuhkan setiap hari.

Salah satu pedagang beras di Pasar Manis Ciamis, H. Kosim dan H. Elon menegaskan, bahwa pihaknya menjamin tidak ada pedagang beras di Kabupaten Ciamis menjual beras plastik. Pasalnya, pedagang di sini memiliki sawah sendiri, dipanen sendiri, digiling sendiri dan dijual sendiri. “Jadi tidak mungkin menjual beras sintetis, karena beras yang dijual beras asli daerah,”ujarnya. H Kosim pun balik bertanya, bagaimana ciri beras plastik. Karena dikhawatirkan ada kesamaan bentuk dan warna karena beras Sukajadi yang menjadi primadona di Kabupaten Ciamis sangat bening dan besar-besar.

Dari pantauan tim Lawunews.com, merebaknya informasi seputar beras sintetis ini membuat warga Kabupaten Ciamis menjadi resah. Mereka menjadi hati-hati saat membeli beras. Warga Kertasari Lingkungan Cibitung Hilir, Ending (42) berpendapat, bukan tidak mungkin beras plastik menyebar di pasar-pasar Kabu¬paten Ciamis. Sehingga Pemerintah dituntut pro aktif mengawasi keluar masuk beras. “Khawatir saja, karena kami tidak bisa membedakan mana beras asli, mana beras plastik, ”kata Ending. Hal senada diutarakan Kasti (40) warga Lingkungan Maleber. Menurutnya, selain pemantauan rutinitas dari dinas terkait tentang merebaknya informasi beras sintetis, pemerintah juga diminta untuk memantau peredaran beras dipasaran karena disinyalir ada kenakalan dan kecurangan dari pedagang beras yang mencampuradukan beras lokal dengan beras raskin. (mamay/Pemerintahan)
Share this article :

Posting Komentar

NUSANTARA BERSATU

EDISI TABLOID CERDAS

EDISI TABLOID CERDAS
 
Support : Creating Website | Lawupost | Lawupost Template
Copyright © 2011. Lawu Post - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Lawupost Template
Proudly powered by Lawupost