Selamat Datang Di Website Lawupost.com (Menyatukan Inspirasi Dan Motivasi) Ratna Intan : Singkong Menjadi Kreasi Makanan Kekinian | Lawu Post

Ratna Intan : Singkong Menjadi Kreasi Makanan Kekinian

Selasa, 21 November 20171comments

CIAMIS- (LawuPost.Com) Singkong (manihot utilissima) umbinya dikenal luas sebagai makanan pokok penghasil karbohidrat dan daunnya sebagai bahan olahan sayuran yang mengandung protein. Singkong adalah nama lokal di kawasan Jawa Barat. Nama "ubi kayu" dan "ketela pohon" dipakai dalam bahasa Melayu secara luas. Nama "ketela" secara etimologi berasal dari kata dalam bahasa Portugis "castilla" (dibaca "kastiya"), karena tanaman ini dibawa ke Indonesia oleh orang Portugis sekitar abad ke-16.

Umbi singkong dapat dimakan mentah. Kandungan utamanya adalah pati dengan sedikit glukosa sehingga rasanya sedikit manis. Pada keadaan tertentu, terutama bila teroksidasi akan terbentuk glukosida racun yang selanjutnya membentuk asam sianida (HCN). Sianida ini akan memberikan rasa pahit. Umbi yang rasanya manis menghasilkan paling sedikit 20 mg HCN per kilogram umbi segar, dan 50 kali lebih banyak pada umbi yang rasanya pahit. Proses pemasakan dapat secara efektif menurunkan kadar racun.

Singkong selain dibuat tepung tapioka dapat pula diolah menjadi berbagai jenis makanan, seperti yang sering
kita jumpai yaitu tape singkong, prekedel singkong, kolak singkong, bolu singkong, gethuk, keripik dan banyak lainnya. Singkong punya banyak sekali kandungan Insoluble Fiber, atau serat yang tidak larut dalam air. Manfaat serat jenis ini untuk memperlancar proses buang air besar, serta menyerap dan membuang toksin dalam usus, sehingga pencernaan dapat terjaga kesehatannya dengan baik. Tubuh dapat terhindar dari masalah gangguan pencernaan seperti susah buang air besar, penyakit wasir, perut kembung dan sembelit. Walaupun singkong di dalamnya terdapat kandungan karbohidrat yang tinggi, tetapi singkong termasuk makanan rendah lemak dan juga rendah kolesterol, sehingga sangat baik untuk dikonsumsi. Singkong sangat cocok dikonsumsi oleh mereka yang sedang melakukan diet rendah lemak.Tetapi yang perlu diingat, untuk menjalankan diet rendah lemak, lebih baik mengkonsumsi singkong yang sudah direbus.

Kepala Desa Citeureup Ratna Intan, tentulah berbangga hati karena komoditi singkong didaerahnya cukup melimpah tersebar di areal kebun milik petani maupun kebun milik Pemerintah Desa Citeureup. Kades Ratna alias si leugeut Teureup cerdik betul menangkap peluang pengembangan usaha untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat dengan adanya pendampingan kepada kelompok pengrajin aneka jenis keripik singkong, didaerahnya lebih dikenal dengan sebutan keripik beledag atau keripik beling yang bercitarasa gurih, renyah dan sedikit pedas. Harapan Pemerintah Desa Citeureup Kecamatan Kawali, kegiatan kelompok pengrajin ini dapat berkembang lebih maju dan berinovasi dengan menggunakan peralatan mesin produksi dan pengemasan yang bagus sehingga konsumen manakala melirik akan langsung tertarik. Intinya Kades Ratna ingin menjadikan olahan singkong yang terkesan makanan tradisional dipromosikan menjadi produk kekinian. Keberadaan Badan usaha milik desa (Bumdes) dengan kebijakannya sedang menjalin kemitraan bersama kelompok pengrajin tersebut dari mulai bimbingan kewirausahaan, permodalan sampai pemasaran. Ditunjang dengan niat turut berkontribusi mensejahterakan masyarakat semoga perhatian pemdes Citeureup dapat menjadi energi penyemangat bagi para pengrajin.

Selanjutnya Ratna Intan (15/11/17) mengatakan dengan adanya UKM keripik beledag atau keripik beling dirasa sangatlah membantu mendorong kondisi perekonomian masyarakatnya meningkat. Sejak adanya produksi keripik para perempuan didesanya memiliki kegiatan rutin sehingga mendapatkan penghasilan yang bisa membantu menopang kebutuhan keluarganya. Dengan adanya kegiatan produksi keripik yang berbahan dasar singkong dapat memberikan angin segar pula bagi petani karena berdampak nilai jual hasil panen singkong cukup lumayan, tidak seperti yang dialami petani sebelumnya dimana pernah mendapati harga jual hasil panen singkong mencapai titik terendah yaitu Rp. 700,-/kg.

Dalam pelaksanaannya untuk optimalisasi hasil kegiatan kelompok pengrajin aneka jenis keripik singkong, belum bisa terlepas dari dukungan Pemerintah Daerah Kabupaten Ciamis. Untuk itu dimohon kepada Bupati Ciamis melalui Dinas terkait dapat secara nyata memberikan bantuan. (Dadan)
Share this article :

+ comments + 1 comments

12 Juli 2018 pukul 03.32

punya info bandar kripca ga...?

Posting Komentar

NUSANTARA BERSATU

EDISI TABLOID CERDAS

EDISI TABLOID CERDAS
 
Support : Creating Website | Lawupost | Lawupost Template
Copyright © 2011. Lawu Post - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Lawupost Template
Proudly powered by Lawupost