Selamat Datang Di Website Lawupost.com (Menyatukan Inspirasi Dan Motivasi) Pemkab Tasikmalaya Dukung Indonesia Bebas Filariasis Tahun 2020 | Lawu Post

Pemkab Tasikmalaya Dukung Indonesia Bebas Filariasis Tahun 2020

Kamis, 03 November 20160 comments

Kab,Tasikmalaya (LawuPost) Sehat merupakan  nikmat duniawidari Allah SWT yang harus disyukuri dengan jalan  merawat dan menjaga kesehatan yang telah kita miliki. Jangan mentang-mentang sehat kita melalaikan masalah  kesehatan, karena jika tidak merawat kesehatan boleh jadi kita termasuk orang-orang yang tidak bersyukur”. Penegasan tersebut disampaikan Bupati Tasikmalaya, Uu Ruzhanul Ulum saat pencanangan Pemberian Obat Pencegahan Massal [POPM] Filariasis Tahap IV Tahun 2016 yang berlangsung di Desa Citalahab Kecamatan Karangjaya Kab.Tasikmalaya, Senin [10/10/16].

Acara tersebut ditandai dengan minum obat secara serentak yang dipimpin langsung oleh Bupati Tasikmalaya, disaksikan oleh Kepala Subdit Filariasis dan Kecacingan Kementerian Kesehatan RI Helena Uli Artha, Anggota DPRD Kab.Tasikmalaya Sihabudin Romly,Kepala Dinas Kesehatan Kab.Tasikmalaya dr. H. Oki Zulkifli D, M.Epid., sejumlah Kepala SKPD dan para Camat di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya.

Lebih lanjut Bupati mengatakan, kesehatan adalahtanggung jawab bersama antara pemerintah dan masyarakat. Pemerintah hanya memberikan anggaran,program,dan penyuluhan selebihnya yang melaksanakan hidup sehat adalah masyarakat itu sendiri, ingat, perawat yang baik adalah diri kita sendiri. Suksesnya derajat kesehatan masyarakat menurut Bupati ditentukan oleh usaha bersama dari semua fihak sehingga mendorong terlacapainya pembangunan di segala bidang. “Saya ingin kebersamaan, mari kita jaga kesehatan masing-masing dengan menjaga kesehatan diri, kesehatan keluarga dan kesehatan lingkungan kita, karena di dalam akal yang sehat terdapat dalam jiwa yang sehat sehingga pembangunan di segala bidang dapat terwujud”, ajak Bupati.

Terkait POPM Bupati menjelaskan, program ini masuk dalam agenda bulan eliminasi kaki gajah, di mana seluruh penduduk yang tinggal di daerah endemis filariasis di Indonesia secara serentak minum obat pencegah filariasis. “Setiap daerah endemis filariasis wajib melaksanakan pemberian obat pencegahan massal POPM filariasis setahun sekali minimal selama 5 tahun berturut turut.Di Kabupaten Tasikmalaya saat ini telah melaksanakan program POPM tahun ke-4 yang dimulai sejak tahun 2012 dan akan berakhir tahun 2017”, jelas Bupati.

Bupati menambahkan, pelaksanaan pemberian obat pencegahan filariasis di Kabupaten Tasikmalaya bertujuan untuk memutuskan mata rantai penularan penyakit kaki gajah sehingga mampu mewujudkan generasi mendatang yang sehat dan berkualitassehingga dapat menciptakan generasi yang mampu mewujudkan visi pembangunan di Kabupaten Tasikmalaya.Bupati berharapkegiatan ini dapat diikuti semua penduduk yang menjadi sasaran di Kabupaten Tasikmalaya sehingga Kabupaten Tasikmalaya ke depan tidak lagi menjadi daerah endemis filariasis, dan dapat memutuskan rantai penularan sehingga benar-benar terbbas dari penyakit ini.

Sementara itu Kepala Subdit Filariasis dan Kecacingan Kementerian Kesehatan RI Helena Uli Artha menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya yang telah melaksanakan TOPM putaran ke-4dengan baik.  Menurutnya,  terdapat  239 daerah endemis filariasis yang tersebar di Kabupaten/Kota di Indonesia, ditargetkan eliminasi penyakit kaki gajah di Indonesia akan tercapai pada tahun 2020.  Ditegaskan Helena Uli Artha, pemberian obat kaki gajah diberikan secara massal lima tahun berturut-turut. Langkah ini menurutnya merupakan bagian penting dari pembangunan manusia guna mewujudkan Bangsa Indonesia yang bermutu, sehat, produktif dan berdaya saing.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Kab.Tasikmalaya dr. H. Oki Zulkifli D, M.Epid.,dalam laporannya menjelaskan, sebagai respons dari Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 94 tahun 2014 tentang Penanggulangan Filariasis dan  Surat Edaran Kemendagri Nomor 443/4499/8/SJ Tanggal 13 Agustus 2015 tentang Program Percepatan Penanggulangan Penyakit Menular Topik Terabaikan yang ditujukan kepada Gubernur dan Bupati se-Indonesia, Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya telah membentuk Forum Koordinasi Eliminasi Filariasis Tingkat Kabupaten Tasikmalaya melaluiKeputusan Bupati Tasikmalaya Nomor : 440/KEP.301-DINKES/2013 tentang Penetapan Program Eliminasi Filariasis Di Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2013-2017.

Menurut Oki, Pemberian obat pencegahan massal filariasis di Kabaupaten Tasikmalaya dilaksanakan mulai tanggal 10 Bulan Oktober2016  ke 39 Kecamatan di Kabupaten Tasikmalaya.Upaya pencegahan dan pemberian obat diberikan kepada penduduk sasaran dengan rentang usia antara 2 tahun sampai 70 tahun dengan jumlah tenaga kesehatan yang disebar sebanyak 2.641 orang dibantu oleh 9.400 kader pada 2.350 pos pelayanan kesehatan.(Andi)
Share this article :

Posting Komentar

NUSANTARA BERSATU

EDISI TABLOID CERDAS

EDISI TABLOID CERDAS
 
Support : Creating Website | Lawupost | Lawupost Template
Copyright © 2011. Lawu Post - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Lawupost Template
Proudly powered by Lawupost