CIMAHI (LAWUPOST.COM ) - Penjabat (Pj) Wali Kota Cimahi Dikdik Suratno Nugrahawan menyatakan pengendalian inflasi di Kota Cimahi, Jawa Barat semakin menunjukan kinerja positif usai sempat terpuruk diawal-awal tahun.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi di Kota Cimahi berada diangka 7,37 persen di bulan Januari. Kemudian Februari menjadi 7,50 persen, Maret 5 persen, April 4,17 persen, Mei 3,90 persen, Juni 3,28 persen, Juli 2,89 persen, Agustus 3,12 persen dan September 2,30 persen.
"Faktanya bisa terlihat dari hasil yang ada saya sampaikan Januari kita mencapai 7 persen, bulan ini inflasi Cimahi menjadi 2,30 persen dibawah rata-rata Jawa Barat," kata Dikdik, Selasa (10/10/2023).
Dirinya tak memungkiri laju inflasi diawal tahun memang sempat menunjukan kinerja yang tidak baik, dimana sempat berada diperingkat ke-6 di Indonesia. Dikdik mengungkapkan, penyebab yang membuat inflasi tinggi di Kota Cimahi saat itu ialah harga cabai, daging ayam, bawah putih, dan beras yang memang tinggi.
"Alhamdulillah peringkatnya turun menjadi ke peringkat 264. Artinya, kinerja penanggulangan inflasi di Cimahi ini cukup baik," ujar Dikdik.
Dikdik mengatakan, membaiknya kineja inflasi di Kota Cimahi berkat kerja keras yang dilakukan para pegawai di lingkungan Pemkot Cimahi. Termasuk Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID). "Ini hasil kerja keras dari tim pengendalian inflasi di Pemkot Cimahi," ucap dia.
Dikdik menjelaskan, tren laju inflasi di Kota Cimahi sendiri tidak bisa berdiri sendiri karena dipengaruhi wilayah lain di kawasan Bandung Raya. Seperti Kota Bandung, Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat (KBB).
"Contohnya inflasi di Cimahi sebetulnya inflasi yang juga terjadi pula di Kota Bandung, Kabupatsn Bandung dan KBB. Karena daerahnya kan saling beririsan," jelas Dikdik.***
Posting Komentar