Allohu Akbar Allohu Akbar Allohu akbar Walillahilham
Cimahi (LawuPost.Com) - Setelah menjalani ibadah Puasa Ramadhan selama satu bulan penuh, tiba waktunya umat Islam memasuki bulan syawal.
Di bulan Ramadhan, semua umat Islam menahan nafsu, menahan haus dan lapar. Tidak hanya itu, seorang Muslim juga berupaya sebaik mungkin menjauhi hal-hal yang mengurangi pahala puasa bahkan yang membatalkan puasa.
Hal tersebut di sampaikan oleh Ustadz Didin Karyadi Ghalib dalam khutbah Idhul Fitri 1443 H/ 2022 M di masjid AL- HUDA TEP- BEK TNI AD CIMAHI, pada hari Senin (2/5/2022).
Dalam Khutbahnya, Ustadz. Didin Karyadi Ghalib atau yang akrab di sapa Ustadz Didin menggambarkan bahwa di akhir romadhon banyakyang di saksikan Fenomena ( kejadian ) Alamiah .
Kita saksikan hijrah dan pindahnya kaum muslimin dari masjid ke pasar , dari masjid ke mall super market , dari masjid ke station dari masjid ke terminal dan bandara.
Namun Apa mau dikata itulah kenyataanya dan tradisi kita , bahwa lebaran ditandai dengan baju baru, lebaran dihiasai dengan kue - kue, lebaran dengan makanan enak dan lezat , namun yang harus kita garis bawahi Adalah bahwa siapa saja boleh ikut lebaran , yang puasa ikut lebaran dan yang tidak puasapun boleh ikut lebaran, tidak dilarang oleh petugas keamanan, tapi tidak semua mendapat Idhul Fitri.
Namun, salah satu sunah di hari raya Idul Fitri adalah anjuran bertakbir, Nabi Muhammad SAW bersabda, “Hiasilah hari raya kalian dengan memperbanyak membaca takbir.” Anjuran bertakbir ini diiringi dengan imbalan yang besar sebagaimana tercantum dalam sabdanya, “Perbanyaklah membaca takbir pada malam hari raya (fitri dan adha) karena hal itulah dapat melebur dosa-dosa.”
Dalam Khutbahnya Ustadz Didin juga mengajarkan agar Alloh selalu ada dan terpancar dalam kehidupan umat muslim di mana pun dan kapanpun juga.
Jangan sampai Alloh hanya sampai d masjid, namun dalam kehidupan sehari - hari jauh dari ajaran Alloh.
Contoh, ketika berjuan kiloannya di kurangi, ketika sedang berkendaraan di jalan tidak mau bersabar dan melanggar lalulintas.
"Itulah makna Idul Fitri jangan sampai puasa kita di nodai dengan dosa dosa yang baru," terangnya.
Hal senada juga di sampaikan Asep Rasman Sekretaris Masjid AL-HUDA TEP- BEK TNI AD Cimahi.
Dalam keterangannya Asep juga menyampaikan ucapan Terimakasih kepada Komandan, bawasanya selama ini halaman TEP- BEK TNI AD selalu di pergunakan untuk sholat Idul Fitri.
Lebih lanjut Asep menyampaikan bahwa masjid AL-HUDA TEP- BEK TNI AD CIMAHI didirikan pada tahun 1969 bahkan yang pertama kali halaman Kantor TNI dipergunakan solat Idul Fitri.(Yudi/Pajun)