Puspen TNI (LawuPost.Com) Panglima TNI Marsekal TNI Hadi
Tjahjanto, S.I.P. didampingi Kasau Marsekal TNI Yuyu Sutisna, S.E., S.Sos., M.M., Aster Panglima
TNI Mayjen TNI Kustanto Widiatmoko, M.D.A. dan
Kakorpolairud Baharkam Polri Irjen Pol. Drs. M. Chairul Noor Alamsyah, S.H.,
M.H. (mewakili Kapolri), melaksanakan
silaturahmi dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah
(Forkopimda), Tokoh Agama diantaranya Pimpinan Majelis Dzikir Hubbul Wathon Yogyakarta K.H. Irfa’i Nahrowi dan K.H. Hanif Muslih serta Tokoh Masyarakat
Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), bertempat di ruang Jupiter, Skadron Pendidikan 101 Lanud Adisutjipto,
Yogyakarta, Kamis malam (7/6/2018).
Dalam sambutannya, Panglima
TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengatakan
bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah negara sangat luas dengan 17.000 lebih
pulau yang terhampar dari Sabang sampai Merauke. Oleh karena itu, marilah bersama-sama
untuk tetap menjaga
kesatuan dan persatuan, agar bangsa ini tidak pecah dari berbagai ancaman-ancaman diantaranya
paham radikalisme.
“Marilah kita sama-sama
bersatu untuk menghalau paham-paham radikalisme supaya tidak masuk dan menyebar di wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang kita cintai bersama ini. TNI dan Polri sudah
berjanji untuk mengamankan NKRI ini,” kata Marsekal
TNI Hadi Tjahjanto.
Ditambahkan oleh Panglima
TNI bahwa untuk menanggulangi ancaman-ancaman
tersebut, TNI dan Polri
tidak akan mampu melaksanakan sendiri tanpa bantuan dari komponen bangsa
lainnya, yaitu para Kyai, Alim Ulama, Ustadz, Tokoh Masyarakat dan Tokoh Agama serta masyarakat Indonesia lainnya. “Mari
kita semua merapatkan barisan untuk
bisa menjaga NKRI ini menjadi negara yang aman dan damai,” ajaknya.
Di sisi lain, Marsekal
TNI Hadi Tjahjanto mengingatkan bahwa dalam waktu
dekat bangsa Indonesia akan menyelenggarakan
kegiatan-kegiatan penting, seperti Asian Games, Pilkada Serentak di 171 daerah
dan IMF-World
Bank Annual Meeting 2018 di Bali. Semuanya ini adalah even yang sangat besar yang sangat
bergengsi, dimana dunia akan melihat apakah Indonesia ini aman dan layak untuk menyelenggarakan even tersebut. “Mari kita sama-sama
menjaga supaya kegiatan tersebut semuanya berjalan dengan baik dan lancar,” harapnya.
Lebih lanjut Panglima
TNI mengatakan bahwa TNI dengan kekuatan 500.000 personel dan Polri hampir 450.000 personel
merupakan dua kekuatan besar yang tidak akan mungkin bisa
melaksanakan tugasnya menjamin keamanan Indonesia tanpa
bantuan komponen bangsa lainnya, yaitu para Kyai, Alim Ulama, Ustadz, Tokoh Masyarakat dan Tokoh Agama. “Mari kita saling bahu-membahu untuk bisa mengamankan Negara
Kesatuan Republik Indonesia,” ucapnya.
“TNI dan Polri memiliki kekuatan yang terus juga bekerja yang menyebar sampai ke desa-desa, yang kita sebut dengan tiga pilar yaitu
Babinsa, Babinkamtibmas dan Kepala Desa. “Bila tiga pilar tersebut juga bisa bekerjasama dengan
komponen bangsa lainnya, maka saya yakin
Indonesia akan menjamin pelaksanaan tugas tiga even tersebut,” katanya.
Sementara itu, Pengasuh Pondok Pesantren Sleman K.H. Azhari Abta mengatakan antara lain bahwa para Kyai akan mendukung langkah-langkah TNI dan Polri dalam rangka
menegakkan NKRI, mempertahankan UUD 45 dan Pancasila, dalam rangka memerangi
terorisme, ekstrimisme dan radikalisme. “Kami para Kyai meyakini bahwa kebatilan akan hancur dan membawa kebenaran jangan ragu dan jangan takut serta teruslah melangkah,”
ucapnya.
Turut hadir pada acara tersebut,
diantaranya Aspers Panglima TNI Marsda TNI Dedy Permadi, S.E., M.M.D.S., Kapuspen
TNI Mayjen TNI M. Sabrar Fadhilah, Kasdam IV/Dip
Brigjen TNI Bakti Agus Fadjari, S.I.P., M.Si., dan Kapusbintal
TNI Laksma TNI Budi Siswanto.
Autentikasi : Kabidpenum Puspen
TNI, Kolonel Sus Taibur Rahman
Posting Komentar