Puspen TNI (LawuPost.Com) TNI dan Polri sebagai aparat
negara harus berdiri tegak di atas semua golongan dan mampu menjadi perekat
kemajemukan dalam menjaga ke-Bhinneka-an dan senantiasa melaksanakan tugas
dengan tulus ikhlas serta tidak mengenal menyerah. Untuk itu, jaga kepercayaan
rakyat kepada TNI dan Polri, jangan sampai dinodai dan dirusak
atau dihancurkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
Hal tersebut dikatakan Panglima TNI
Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P., pada saat
memberikan pengarahan kepada 2.500 prajurit TNI dan Polri se Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, bertempat di Auditorium
Gedung Catur Prasetya Akademi Kepolisian, Jl. Sultan Agung, Semarang, Jawa Tengah, Senin
(2/4/2018).
Panglima TNI menekankan kepada seluruh
prajurit TNI dan Polri untuk tidak melakukan tindakan yang tidak terpuji atau
menyakiti hati rakyat, seperti penyalahgunaan narkoba, perilaku asusila, tindak
kekerasan terhadap masyarakat, menjadi backing
dan sebagainya. “TNI dan Polri sudah
mendapat kepercayaan tertinggi dari rakyat, oleh karena itu harus benar-benar
kita jaga dan pelihara, karena saat ini TNI dan Polri sudah dilihat oleh
masyarakat selalu solid,” jelasnya.
Menurut Marsekal TNI Hadi Tjahjanto
bahwa soliditas TNI dan Polri sudah benar-benar terwujud dalam satu komando, sehingga
perintah apapun hanya dari Panglima TNI dan Kapolri. “Prajurit TNI dan Polri
harus menjalankan perintah tegak lurus keatas yaitu dari Panglima
TNI dan Kapolri serta tidak ada yang melaksanakan perintah selain dari Panglima
TNI dan Kapolri,” ucapnya.
Lebih lanjut Panglima TNI mengatakan
bahwa unsur pimpinan agar selalu
dekat dan menyatu dengan anak buahnya, sehingga mengetahui segala kesulitan
yang dialami bawahannya dan segera dapat mengambil langkah solusinya. “Tetap
jaga dan pelihara soliditas dan solidaritas TNI dan Polri hingga terjalin antar
individu sebagai modal dasar melaksanakan peran fungsi dan tugas masing-masing serta
menjadi teladan bagi stakeholders maupun komponen masyarakat lainnya.
Di hadapan ribuan prajurit TNI
dan Polri, Panglima
TNI menyampaikan bahwa saat ini ancaman sudah berkembang
baik dalam bentuk Operasi Militer Perang (OMP) dan Operasi Militer Selain
Perang (OMSP), sehingga mandala perangpun ikut berkembang bahkan berbeda jauh. Contohnya,
mandala perang di lingkungan hidup, keuangan, biologi, cyber, peran hukum dan media saat ini sudah berkembang. “Perubahan
itu ditandai dengan munculnya tatanan dunia baru dan saat ini kita masuk pada
era revolusi industri 4.0 diwarnai oleh hal-hal yang kekinian dan disertai
inovasi yang bersifat positif serta negatif yang destruktif,” ujarnya.
Ditambahkan oleh Panglima TNI bahwa ancaman
nyata dan ancaman tidak nyata tersebut dapat memunculkan bentuk perang
Asimetris, Proxy War atau Hibrida, yang secara terstruktur dapat
mengancam kedaulatan, keutuhan dan keselamatan segenap bangsa dan NKRI dengan
kebhinnekaannya. “Tingkatkan kemampuan deteksi dini
maupun cegah dini dari ancaman Ideologi,
Politik, Ekonomi, Sosial dan Budaya, Pertahanan dan Keamanan (Ipoleksosbudhankam) yang dapat
mengancam persatuan, kesatuan dan keutuhan bangsa dan negara,” katanya.
Dihadapan awak media, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi
Tjahjanto menyampaikan kembali bahwa TNI dan Polri tetap netral pada pelaksanaan pesta demokrasi
Pilkada tahun 2018 dan tahapan Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden tahun 2019,
karena netralitas adalah segala-galanya.
“Saya tegaskan bahwa komando TNI dan
Polri adalah satu, yaitu dari Panglima TNI dan Kapolri. Kita akan mensukseskan Pemilukada
2018 dan Pemilu 2019 serta memberikan jaminan kepada seluruh masyarakat
Indonesia bahwa pesta demokrasi tersebut akan berjalan aman, sukses dan lancar,” kata Panglima TNI.
Pada
kesempatan yang sama, Kapolri
Jenderal Polisi Tito Karnavian mengatakan bahwa peran Polri dan TNI sangat sentral,
karena TNI dan Polri ini memiliki jaringan yang sangat masif di semua Provinsi
dan Kabupaten Kota bahkan sampai ke desa-desa. “Sepanjang TNI dan Polri menjaga
netralitas dan tidak memihak kepada partai atau calon tertentu, maka saya
sangat yakin pesta demokrasi akan berlangsung dengan aman dan lancar,” katanya.
Autentikasi : Kasubbid
Lipblik Bidpenum Puspen TNI, Letkol Sus Henri Farizal