Puspen TNI (LawuPost.Com) Perkembangan dunia khususnya di bidang teknologi
informasi dan komunikasi melahirkan beragam tantangan dan masalah yang muncul di bidang pertahanan dan
keamanan negara. Oleh karena itu, tantangan TNI kedepan bukan hanya pengelolaan
internal organisasi tetapi juga harus mampu menyiapkan sumber daya
manusia yang siap menghadapi beragam tantangan tersebut.
Hal tersebut disampaikan Panglima TNI Marsekal
TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P. pada acara serah terima jabatan Inspektorat
Jenderal (Irjen) TNI dari Letjen TNI Dodik
Widjanarko, S.H. kepada Mayjen TNI Muhamad Herindra, M.A., M.Sc., Koordinator Staf Ahli (Koorsahli) Panglima TNI dari Mayjen TNI Wardiyono, S.I.P., M.B.A., M.M. kepada Mayjen TNI Suhardjanto,
S.Sos., M.M., dan Komandan Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) TNI dari Brigjen TNI Achmad Marzuki kepada Brigjen TNI Victor H.
Simatupang, M. Bus., bertempat di GOR Ahmad Yani Mabes TNI, Cilangkap,
Jakarta Timur, Kamis (15/3/2018).
Menurut Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, pengelolaan organisasi dengan
mengedepankan peran sumber daya manusia harus menjadi karakter TNI. “Karakter dan budaya organisasi merupakan filosofi dasar
yang akan memberikan arah kebijakan kepada segenap anggota dalam sistem
pengelolaan unit organisasi TNI,” katanya.
Panglima TNI menjelaskan bahwa peran Inspektorat Jenderal dalam
struktur organisasi TNI sangat strategis. Sebagai pelaksana fungsi pengawasan,
Inspektorat harus menjadi supervisi dan dapat mewujudkan ketaatan pejabat dan
satuan TNI terhadap peraturan perundang-undangan dan norma hukum serta tertib
administrasi dalam setiap pelaksanaan tugas. “Salah satu kriteria yang harus
kita rebut untuk mewujudkan TNI yang profesional, modern dan tangguh serta penilaian tertib
administrasi adalah Wajar Tanpa Pengecualian (WTP),” ujarnya.
Sedangkan peran Staf Ahli Panglima
TNI memiliki arti yang sangat signifikan dalam penyediaan informasi, kajian,
dan analisis guna mendukung pengambilan kebijakan dan keputusan Pimpinan TNI,
dihadapkan kepada perkembangan lingkungan kekinian. “Staf Ahli setiap saat siap dan mampu mengidentifikasi
secara cerdas sekaligus menganalisis secara tajam dan akurat terhadap berbagai
isu-isu strategis yang berpengaruh kepada keputusan dan kebijakan Panglima TNI,” kata Panglima TNI.
Sementara itu,
kehadiran
TNI pada misi pemeliharaan perdamaian sejalan dengan politik luar negeri harus
mampu membawa nama baik bangsa dan negara. “Saya perintahkan agar
PMPP TNI memastikan setiap prajurit dan satuan yang bertugas, memahami dan
menyadari tugas dan tanggung jawabnya sebagai pasukan perdamaian serta
menghindari pelanggaran sekecil apapun,” tegas Panglima TNI.
Autentikasi : Kabidpenum Puspen TNI,
Kolonel Inf Bedali Harefa, S.H.