Puspen TNI (LawuPost.Com) Delegasi
TNI mengikuti pertemuan Initial
Planning Conference (IPC) on ASEAN Defence Ministers’ Meeting (ADMM) Plus
Experts Working Group on Military Medicine (EWG on MM) yang diikuti negara
ASEAN dan Amerika
Serikat, Australia,
Jepang, Republik Rakyat Tiongkok, Rusia, dan Selandia Baru, demikian dikatakan Athan RI untuk Myanmar
Kolonel Kav Tri Handaka di Kantor
Kedutaan Besar Republik Indonesia di Yangon
Myanmar, 17/03/2018.
Dalam pertemuan
tersebut delegasi TNI diikuti Athan RI untuk Myanmar Kolonel Kav Tri Handaka, Kasi Misi Damai Subdit
Multilateral Ditkersin Ditjen Strahan Kemhan Letkol Chb Ikwan Achmadi, Ditkes
Ditjen Kuathan Kemhan Letkol Kes Tri Indiarto, Kasub Unit
Kermabaktikes Puskes TNI Letkol Laut (K/W) Ayu Chandra, SKM, Msi (Han), Staf Subdit
Multilateral Ditkersin Ditjen Strahan Kemhan RI Mayor
Tyas Maladinatania, dan Pabanda Proglatma ASEAN Spaban VII/Latma Sops TNI Mayor Laut (P)
Iwan F. Effendi
Menurut Athan RI untuk Myanmar tujuan pertemuan IPC menyusun perencanaan awal EWG on
MM FTX tahun 2019 yang direncanakan di India meliputi skenario, organisasi,
metode, pelibatan peserta, protokoler dan administrasi serta logistik latihan.
Pertemuan IPC ADMM Plus EWG on MM dibuka oleh Ketua
ADMM Plus EWG on MM Brigadier General Tin Maung Hlaing, dan wakil ketua Atase
Pertahanan India Kolonel Naveen Mahajan di Melia Hotel, Yangon.
Brigadier General
Tin Maung Hlaing pada saat pembukaan mengatakan pertemuan IPC ADMM Plus EWG on MM dilaksanakan
untuk memberikan informasi kepada peserta delegasi tentang perkembangan mengenai
rencana pelaksanaan Latihan Geladi
Lapangan/Field Training Exercise
(FTX) ADMM Plus EWG on MM pada awal tahun yaitu bulan Maret atau April 2019
di Lucknow, Provinsi Uttar Pradesh, India.
Lebih lanjut Brigadier
General Tin Maung Hlaing mengatakan tujuan FTX Military Medicines untuk
meningkatkan kemampuan operasi gabungan Angkatan Bersenjata ASEAN dan negara mitra
ASEAN khususnya untuk menguji kesiapan Rapid
Response Team dalam melaksanakan operasi penanggulangan bencana alam di
kawasan Asia Pasifik.
Turut hadir delegasi
dalam pertemuan tersebut semua anggota ADMM Plus, antara
lain Brunei
Darussalam, Filipina, Indonesia, Kamboja, Laos, Malaysia, Singapura, Thailand dan
Vietnam, Myanmar, Amerika Serikat, Australia,
Jepang, Republik Rakyat Tiongkok, Rusia, dan Selandia Baru serta perwakilan Sekretariat ASEAN dan ASEAN Centre Military Medicine
(ACMM).
Dalam pertemuan itu
Indonesia merencanakan pada kegiatan FTX Military
Medicines tahun 2019 akan mengirimkan personel untuk terlibat dalam geladi
lapang/FTX yang dinilai sesuai dengan kebutuhan Indonesia antara lain skenario Mass Casualty Management dan Evacuation Camp Healthcare Management .
Autentikasi:
Kabidpeninter Puspen TNI Letnan Kolonel Laut (KH) H. Agus Cahyono