Puspen TNI (LawuPost.Com) Panglima TNI Jenderal TNI
Gatot Nurmantyo didampingi Kasad Jenderal TNI Mulyono,
Kasal Laksamana TNI Ade Supandi dan Kasau Marsekal TNI Hadi Tjahjanto melaksanakan
ziarah ke makam Bung Karno di Bendogerit, Blitar dan Gus Dur di Tebu Ireng Jombang, Jawa Timur, Senin (18/9/2017).
Dalam kesempatan tersebut, Panglima TNI Jenderal
TNI Gatot Nurmantyo mengatakan bahwa melaksanakan ziarah
ke Makam mantan Presiden RI merupakan salah satu rangkaian HUT Ke-72 TNI
Tahun 2017. “Ziarah ke makam ini bermakna mengirimkan
doa dan pewarisan nilai-nilai juang, karena beliau-beliau adalah pejuang-pejuang
yang perlu dihargai pengorbannnya,” katanya.
Direncanakan besok (19/9/2017) Panglima TNI juga
akan melaksanakan ziarah ke makam Presiden Soeharto di Kompleks Astana Giribangun, Karanganyar, Jateng, dan Panglima Sudirman di Taman Makam Pahlawan Semaki, Yogyakarta serta tanggal 20 September 2017 ke Taman Makam Pahlawan prajurit-prajurit TNI
di Dili dan Baucau yang sekarang sudah menjadi negara Timor Leste.
Sementara itu, Panglima
TNI mengatakan bahwa para prajurit TNI yang dimakamkan di Taman Makam Pahlawan
Dili dan Baucau adalah prajurit yang gugur dalam melaksanakan tugas dengan
ketulusan bahkan rela berkorban sampai nyawanya.
“Ziarah ke Dili
dan Baucau menunjukkan bahwa TNI sebagai institusi tidak melupakan
prajurit-prajurit terbaik yang gugur dan dimakamkan di sana, karena tidak
sempat dibawa pulang ke kampung halamannya, bahkan sampai
sekarang banyak keluarga mereka yang tidak tahu dimana
makamnya,” ungkap Jenderal
TNI Gatot Nurmantyo.
Menjawab pertanyaan wartawan terkait
pengiriman pasukan perdamaian ke Rohingya, Panglima TNI mengatakan bahwa secara
Undang-Undang boleh mengirim pasukan TNI, tetapi menunggu permintaan dari PBB
seperti pengiriman pasukan Garuda ke Sudan, Afrika Tengah, dan tempat lainnya. “Saya
hanya menyiapkan dalam hal ini menunggu saja, berapa pun diminta kita siap dan dengan
senang hati,” ucapnya.
Sementara itu, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menjelaskan bahwa Indonesia telah mengirimkan
bantuan berupa makanan dan obat-obatan yang dikirim dengan menggunakan 4 pesawat
Hercules TNI AU untuk pengungsi etnis Rohingya di Banglades. “Pelaksanaan
pengiriman bantuan tersebut tetap dalam pengawalan TNI dan Kementerian Luar
Negeri. Kemudian ada perwakilan dokter untuk mengantisipasi dan melihat situasi
apabila setiap saat diperlukan dokter dan Rumah Sakit Lapangan,” tuturnya.
Autentikasi :Kabidpenum Puspen TNI, Kolonel Inf Bedali Harefa, S.H.
Posting Komentar