Ciamis (LawuPost.Com) - Percepatan pembangunan sebuah daerah sangat dipengaruhi oleh akselerasi pembangunan di tingkat desa. Karena sebuah daerah yang maju terdiri dari kumpulan desa-desa yang maju. Menyadari hal ini, Kepala Desa Gunungsari Kecamatan Sadananya Kabupaten Ciamis, Yoyo Komarudin berusaha untuk memacu pembangunan di wilayahnya. “Kami baru saja selesai melakukan penataan kantor desa, “kata Yoyo.
Penataan sarana pusat pemerintahan dan pelayanan itu, menurut Yoyo penting karena bisa meningkatkan kenyamanan dan kualitas pelayanan pemerintah desa terhadap masyarakat. Apalagi posisi kantor Desa Gunungsari yang berada di pintu akses obyek wisata Cadas Ngampar dan berada di kaki Gunung Syawal menjadi tujuan wisata.
Selain menata bangunan kantor desa dan membangun aula, pemanfaatan dana desa juga digunakan untuk membangun fasilitas-fasilitas kepentingan masyarakat. “Kami membangun beberapa akses jalan dan saluran irigasi dalam rangka meningkatkan roda perekonomian masyarakat, “ kata Yoyo.
Dia menambahkan selama ini pihaknya bahu membahu dengan para perangkat desa didukung unsur BPD dan LPM berusaha untuk memenuhi kebutuhan fasilitas publik di daerahnya. Hal itu penting agar pembangunan yang dilakukan pemerintah desa bisa dirasakan langsung oleh masyarakat.
Lebih jauh kepada tim Lawu News, Yoyo Komarudin menyampaikan bahwa menjadi pemimpin tak cukup berpenampilan dan berperilaku merakyat, misal dengan menggunakan kendaraan, baju dan rumah yang biasa-biasa saja, tetapi jauh dari itu pemimpin harus betul-betul pro rakyat. “Siapapun pemimpin itu, tak cukup merakyat dengan sering berkunjung ke pelosok menggunakan penampilan bersahaja. Tetapi hasil kunjungan ke masyarakat itu, aplikasikan dalam sebuah program yang betul-betul prorakyat, “ungkap Yoyo.
Karena menurut dia, sejatinya dipundak pemimpin itu, banyak harapan dari rakyat untuk mewujudkan kesejahteraan. “Dari mulai RT, Kades, Camat, Bupati atau Walikota, Gubernur, DPR hingga Presiden atau siapa lah yang memimpin sebuah kelompok masyarakat banyak, harus betul-betul bisa mewujudkan harapan rakyat. Boleh-boleh saja merakyat, tetapi jangan berhenti di sana, tetapi dengan kewenangannya sebagai pemimpin, buat program prorakyat. Itu baru pemimpin yang sebenarnya. Jadi, kerja pemimpin itu ikhlas dan islah. Selain tuntutan jabatan, apa yang saya lakukan ini betul-betul berusaha memenuhi kebutuhan masyarakat di Desa Gunungsari, “katanya mengakhiri obrolan. (mamay)
Penataan sarana pusat pemerintahan dan pelayanan itu, menurut Yoyo penting karena bisa meningkatkan kenyamanan dan kualitas pelayanan pemerintah desa terhadap masyarakat. Apalagi posisi kantor Desa Gunungsari yang berada di pintu akses obyek wisata Cadas Ngampar dan berada di kaki Gunung Syawal menjadi tujuan wisata.
Selain menata bangunan kantor desa dan membangun aula, pemanfaatan dana desa juga digunakan untuk membangun fasilitas-fasilitas kepentingan masyarakat. “Kami membangun beberapa akses jalan dan saluran irigasi dalam rangka meningkatkan roda perekonomian masyarakat, “ kata Yoyo.
Dia menambahkan selama ini pihaknya bahu membahu dengan para perangkat desa didukung unsur BPD dan LPM berusaha untuk memenuhi kebutuhan fasilitas publik di daerahnya. Hal itu penting agar pembangunan yang dilakukan pemerintah desa bisa dirasakan langsung oleh masyarakat.
Lebih jauh kepada tim Lawu News, Yoyo Komarudin menyampaikan bahwa menjadi pemimpin tak cukup berpenampilan dan berperilaku merakyat, misal dengan menggunakan kendaraan, baju dan rumah yang biasa-biasa saja, tetapi jauh dari itu pemimpin harus betul-betul pro rakyat. “Siapapun pemimpin itu, tak cukup merakyat dengan sering berkunjung ke pelosok menggunakan penampilan bersahaja. Tetapi hasil kunjungan ke masyarakat itu, aplikasikan dalam sebuah program yang betul-betul prorakyat, “ungkap Yoyo.
Karena menurut dia, sejatinya dipundak pemimpin itu, banyak harapan dari rakyat untuk mewujudkan kesejahteraan. “Dari mulai RT, Kades, Camat, Bupati atau Walikota, Gubernur, DPR hingga Presiden atau siapa lah yang memimpin sebuah kelompok masyarakat banyak, harus betul-betul bisa mewujudkan harapan rakyat. Boleh-boleh saja merakyat, tetapi jangan berhenti di sana, tetapi dengan kewenangannya sebagai pemimpin, buat program prorakyat. Itu baru pemimpin yang sebenarnya. Jadi, kerja pemimpin itu ikhlas dan islah. Selain tuntutan jabatan, apa yang saya lakukan ini betul-betul berusaha memenuhi kebutuhan masyarakat di Desa Gunungsari, “katanya mengakhiri obrolan. (mamay)
Posting Komentar