Pendidikan
Teknologi Forecasting Bagi Perwira
TNI
Oleh
:
Mayor
Czi Bambang Santoso (Pasihubmedlek Bidpenum Puspen TNI)
Tentara Nasional Indonesia
(TNI) bekerjasama dengan Swedish Defence
University (SEDU) dan SAAB sebuah Perusahaan Industri Alutsista
asal Swedia
menggelar Executive Course in Long-Term Defense Planning, Scenario and Technology Forecasting yang diikuti oleh 13 orang Perwira
Menengah (Pamen) TNI
dan 3 (tiga) orang perwakilan Industri Pertahanan Dalam Negeri,
mulai tanggal 29 Maret s.d 16 Agustus 2017 yang terbagi menjadi dua tempat
yaitu di Jakarta dan Swedia.
Kursus Executive Course in Long Term Defence
Planing, Scenario and Technology Forecasting ini diikuti oleh 15
siswa yang terdiri dari 12 siswa berasal dari TNI yang terbagi menjadi empat Pamen Mabes
TNI ( Letkol Laut (T) Rahmat Susanto, Letkol Lek Ridwan Kurniawan, Mayor Czi
Bambang Santoso, Mayor Mar Dany Christiawan ),
dua Pamen TNI AD ( Letkol Chb Mohamad Nazar, Mayor Czi
Yaenurendra ), tiga Pamen TNI AL ( Letkol
Laut (T) Edi Riesnandar Wahyu, Mayor Laut (E) Wenang Gunarto, Mayor Laut (E)
Dwaid Wamese ) dan tiga Pamen TNI AU ( Mayor Lek Firmansyah, Mayor Tek Vicky
Juliaris, Mayor Lek Wildan Hendrajat ) serta dua orang siswa berasal dari LEN (Lembaga
Elektronika Nasional) dan satu orang siswa berasal dari PT. Pindad.
Pendidikan
Executive Course in Long-Term Defense Planning, Scenario and Technology Forecasting
merupakan perwujudan dari komitmen SAAB Swedia untuk melakukan
inovasi pengembangan teknologi dan meningkatkan hubungan bilateral melalui
kegiatan penelitian dan pengembangan antara Swedia dan Indonesia. Komitmen ini
diimplementasikan dalam bentuk beasiswa pendidikan yang diberikan kepada Perwira Menengah Tentara Nasional
Indonesia yang bekerja di berbagai bidang dan memiliki latar belakang
pendidikan di bidang
teknologi.
Pendidikan ini untuk
Perwira TNI merupakan
salah satu program yang berhasil diformulasikan untuk membangun network
dan kerja sama antara SAAB Swedia dengan TNI, karena tidak adanya
pendidikan tinggi militer di
Swedia yang menerima peserta didik Negara asing. Kursus singkat yang dibentuk ini berkaitan dengan implementasi
manajemen inovasi bagi perwira TNI yang bertujuan membangun pola pikir inovasi
dalam konteks individu dan mengelolanya dalam konteks tim di lingkungan kerja
untuk mendukung pelaksanaan tugas dinas.
Executive Course in Long-Term Defense
Planning, Scenario and Technology Forecasting diselenggarakan oleh SAAB Swedia bekerjasama dengan Swedish
Defence University yang merepresentasikan
konsep triple helix dalam
pengembangan kekuatan meliputi pelibatan elemen pemerintah, industri dan
akademisi. Para perwira yang ditunjuk mengikuti pendidikan harus memiliki
kriteria antara lain : memiliki kemampuan berbahasa Inggris yang digunakan
sebagai bahasa pengantar selama pendidikan; memiliki pendidikan minimal setingkat S1; terdiri dari tiga matra dan
latar belakang penugasan yang berbeda.
Selama
pelaksanaan kursus, materi yang diberikan mencakup teori tentang inovasi dan
hasil implementasinya dalam industri di Swedia serta konsep perencanaan operasi yang digunakan dalam
pembangunan kekuatan pertahanan.
Kursus ini dilaksanakan selama 5 bulan mulai tanggal 29 Maret s.d 16 Agustus
2017. Dalam pelaksanaan kursus siswa mendapatkan materi pelajaran antara lain, long-term
strategic defence planning, radar & electronic warfare innovation
technology, Introduction to Cyber Warfare, Anti-access area denial,
Triple Helix, Scenario, System
Concept of Operation dan Technology
Forecasting.
Sedangkan untuk
kunjungan Lapangan meliputi beberapa lokasi manufacture dan assembly serta pangkalan Alutsista Pertahanan Swedia seperti di
Stockholm, Gothenburg, Karlskoga dan Linkoping. Materi kunjungan lapangan
antara lain adalah Gripen Assembly and
Simulator, Missile RBS 15 and ROV production site (SAAB Dynamics), Radar
Girrafe production site (SAAB EDS) dan AEW&C (Airborne
Early Warning).
Sebelum
dilaksanakan penutupan
pendidikan yang berlangsung di Mabes TNI Jakarta, dilaksanakan presentasi materi Final Project selama dua hari dari setiap
siswa dengan masing-masing memunculkan sebuah simulasi skenario terpilih
beserta analisa dan solusinya termasuk technology
forecasting yang dirancang sedemikian rupa beserta simulasinya.
Asisten Personel (Aspers) Panglima
TNI Marsda TNI Dedy Permadi, S.E., M.M.D.S bersama Atase Pertahanan Swedia untuk Indonesia Commander Kenneth Raum,
perwakilan Swedish Defence University Mr. Stefan Silversklold dan Deputy Head Saab of Indonesia Mr. Lars
Nielsen menutup pendidikan tersebut dengan memberikan Sertifikat Kelulusan kepada
ke-15 peserta, bertempat di Balai Wartawan Puspen TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, tanggal 16 Agustus 2017.
Dalam sambutannya Aspers Panglima TNI Marsda TNI Dedi
Permadi mengatakan bahwa siswa yang telah selesai melaksanakan pendidikan
tersebut akan mendapatkan banyak tambahan pengetahuan selama mengikuti kegiatan
tersebut. “Siswa diberikan bagaimana menganalisa
pertahanan negara dengan technology forecasting dan mengusung tema triple
helix concept dimana sistem pertahanan suatu negara melibatkan tiga unsur
yaitu, industri strategis pertahanan, universitas/para akademisi dan pemerintah
yang merupakan satu kesatuan,” ujarnya.
Sementara itu, Atase Pertahanan Swedia di Indonesia,
Singapura dan Brunei Darusalam, Commander Kenneth Raun mengatakan bahwa
para siswa dikemudian hari agar dapat mengaplikasikan pengetahuan yang didapat
untuk perencanaan pertahanan jangka panjang di Indonesia. “Saya tahu bahwa
semua peserta telah belajar dan banyak melihat selama kunjungan anda ke Swedia
dan saran saya kepada anda adalah membaca dan mempelajari lagi apa yang didapat
dari kursus tersebut dan berbagi pengetahuan baru anda dengan rekan anda,”
katanya.
Pendidikan dalam Executive
Course in Long-Term Defense Planning, Scenario and Technology Forecasting ini bermaksud untuk memberikan gambaran tentang pentingnya
kemampuan untuk memahami konsep inovasi, analisis terhadap lingkungan strategis dan
memiliki pola pikir yang dibutuhkan dalam manajemen perubahan dan manajemen
inovasi. Setelah melaksanakan pendidikan ini diharapkan dapat mengetahui beberapa hal yaitu Sistem inovasi di Swedia dan
faktor pendorong inovasi dan penelitian pengembangan yang dilaksanakan dengan
aplikasi dan contoh dari penelitian hingga menjadi siap digunakan dalam operasi milter
baik dalam konteks teknologi maupun metode dan Bagaimana mengembangkan kemampuan
operasi militer
dalam lingkungan strategis dan implementasinya di Indonesia.
Pendidikan
ini secara umum sangat bermanfaat dalam memberikan bekal dalam upaya mendorong
peranan perwira TNI sebagai agen perubahan (agent
of change) dalam konteks inovasi untuk mengembangkan kemampuan dan kekuatan
TNI di masa mendatang. Peserta dapat memahami secara umum konsep triple helix dan implementasinya dalam
pengembangan industri pertahanan yang mendorong pembangunan kekuatan Swedish Armed Forces sebagai bahan
masukan dalam rangka pembangunan kekuatan TNI secara berkesinambungan dan
berkelanjutan.
=================
Posting Komentar