Tana Toraja, Sulawesi Selatan (LawuPost.Com) , - Usai belajar, Aprilia, Dana, dan teman-teman kelas 5 SDN 102 Makale 5 Tana Toraja berhamburan mengambil buku di sudut baca kelas. Mereka kemudian duduk santai membaca di lantai, kursi atau membawanya keluar kelas. Hari itu, para siswa sekolah tersebut mengetahui ada banyak buku bacaan baru. Buku itu sumbangan dari warga Toraja yang juga anggota komite sekolah, namanya ibu Meri D Sintia.
Kesadaran ibu Meri D Sintia menyumbang buku lahir setelah sebulan sebelumnya, Kepala Sekolah SDN 102 Makale 5, YM Reata, menyatakan pentingnya ketrampilan literasi bagi siswa dan sekolah butuh bacaan bermutu untuk mendukung gerakan literasi tersebut. Ibu Meri D. Sintia kemudian berjanji mengumpulkan buku-buku dari relasi-relasinya dan nantinya disumbangkan ke sekolah.
Dalam waktu singkat, ibu Meri ternyata mampu mengumpulkan banyak buku. Buku-buku tersebut menarik karena sesuai dengan usia anak. Jumlahnya 98 eksemplar. Saat menyerahkan sumbangan, Ibu Sintia berjanji akan menghimpun kembali banyak buku dari relasi-relasinya dan menyumbangkannya kembali ke sekolah. “Asal kelihatan dampak dan juga ongkos kirimnya ditanggung sekolah," ujarnya.
Buku-buku tersebut diletakkan di sudut baca dan taman baca di sekolah. “Kita fokus letakkan buku-buku di tempat-tempat tersebut, sebagai salah satu strategi untuk mendekatkan buku langsung dengan siswa,” ujar YM Reata Kepala salah satu Sekolah Binaan USAID PRIORITAS di Tana Toraja.
Selama ini, USAID PRIORITAS telah mengenalkan beberapa strategi meningkatkan budaya baca di sekolah tersebut. Salah satu strateginya adalah “mendekatkan buku bacaan dengan siswa”. Strategi tersebut dilakukan dengan membangun sudut baca di kelas, taman baca di lapangan sekolah, atau dinding baca yang biasa terletak di depan kelas. Dengan strategi tersebut, siswa akan terus menerus dekat dengan buku-buku dan tidak harus ke perpustakaan untuk membaca buku. “Karena dekat, siswa akan terpapar terus menerus dengan buku,” ujar Bahar, District Coordinator USAID PRIORITAS untuk Tana Toraja, , 17 June 2017
Untuk meningkatkan jumlah buku, sekolah juga menggalang donasi buku dari alumni. Setiap bantuan buku dari komite, alumni atau dari warga ditulis dan dipajang di sekolah. “Ini upaya kita agar warga semakin semangat menyumbang buku ke sekolah,” ujar Reata.(***)
Kesadaran ibu Meri D Sintia menyumbang buku lahir setelah sebulan sebelumnya, Kepala Sekolah SDN 102 Makale 5, YM Reata, menyatakan pentingnya ketrampilan literasi bagi siswa dan sekolah butuh bacaan bermutu untuk mendukung gerakan literasi tersebut. Ibu Meri D. Sintia kemudian berjanji mengumpulkan buku-buku dari relasi-relasinya dan nantinya disumbangkan ke sekolah.
Dalam waktu singkat, ibu Meri ternyata mampu mengumpulkan banyak buku. Buku-buku tersebut menarik karena sesuai dengan usia anak. Jumlahnya 98 eksemplar. Saat menyerahkan sumbangan, Ibu Sintia berjanji akan menghimpun kembali banyak buku dari relasi-relasinya dan menyumbangkannya kembali ke sekolah. “Asal kelihatan dampak dan juga ongkos kirimnya ditanggung sekolah," ujarnya.
Buku-buku tersebut diletakkan di sudut baca dan taman baca di sekolah. “Kita fokus letakkan buku-buku di tempat-tempat tersebut, sebagai salah satu strategi untuk mendekatkan buku langsung dengan siswa,” ujar YM Reata Kepala salah satu Sekolah Binaan USAID PRIORITAS di Tana Toraja.
Selama ini, USAID PRIORITAS telah mengenalkan beberapa strategi meningkatkan budaya baca di sekolah tersebut. Salah satu strateginya adalah “mendekatkan buku bacaan dengan siswa”. Strategi tersebut dilakukan dengan membangun sudut baca di kelas, taman baca di lapangan sekolah, atau dinding baca yang biasa terletak di depan kelas. Dengan strategi tersebut, siswa akan terus menerus dekat dengan buku-buku dan tidak harus ke perpustakaan untuk membaca buku. “Karena dekat, siswa akan terpapar terus menerus dengan buku,” ujar Bahar, District Coordinator USAID PRIORITAS untuk Tana Toraja, , 17 June 2017
Untuk meningkatkan jumlah buku, sekolah juga menggalang donasi buku dari alumni. Setiap bantuan buku dari komite, alumni atau dari warga ditulis dan dipajang di sekolah. “Ini upaya kita agar warga semakin semangat menyumbang buku ke sekolah,” ujar Reata.(***)
Posting Komentar