Ciamis (LawuPost) - Sampai dengan tahun 2016, pembangunan Kabupaten Ciamis telah banyak mengalami kemajuan di berbagai bidang, walaupun masih terdapat persoalan–persoalan pembangunan daerah yang masih perlu mendapat perhatian.
Hasil evaluasi sementara terhadap capaian pembangunan kabupaten ciamis sampai dengan tahun 2016 dapat digambarkan antara lain, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) pada tahun 2016 dengan metode perhitungan baru mencapai 68,40 poin, atau mengalami peningkatan sebesar 0,38 poin dibandingkan tahun 2015 yang mencapai 68,02 poin. peningkatan IPM tersebut merupakan akumulasi dari hasil pembangunan berbagai bidang.
Pembangunan bidang pendidikan fokus terhadap upaya peningkatan rata-rata lama sekolah dan angka harapan lama sekolah yang telah dilakukan diantaranya melalui peningkatan dan pemenuhan sarana prasarana pendidikan, kompetensi SDM pendidik dan program Paket C. Sedangkan di bidang kesehatan fokus terhadap peningkatan angka harapan hidup yang telah dilakukan melalui berbagai kegiatan antara lain pemenuhan sarana dan prasarana kesehatan seperti pengadaan alat-alat kesehatan, ambulance, peningkatan status puskesmas menjadi DTP, perbaikan Pustu dan peningkatan sarana prasarana RSUD Ciamis.
Pembangunan bidang ekonomi fokus terhadap upaya peningkatan daya beli diantaranya melalui revitalisasi sarana dan prasarana perekonomian, penggalian potensi sumber daya serta pembangunan dan rehabilitasi infrastruktur jalan, jembatan, irigasi dan lain-lain, hal tersebut diungkapkan Bupati Ciamis, H. Iing Syam Arifien pada acara Musrenbang Tingkat Kabupaten Ciamis yang digelar di gedung Islamic Centre, Selasa (7/3) yang dihadiri perwakilan gubernur jawa barat, perwakilan bupati/walikota, anggota DPRD Provinsi Jawa Barat daerah pemilihan 11 ciamis, kuningan dan kota banjar, perwakilan Bappeda Provinsi Jawa Barat, perwakilan BKPP wilayah IV Provinsi Jawa Barat, Ketua, Wakil Ketua, beserta anggota DPRD Kabupaten Ciamis, unsur forum koordinasi pimpinan daerah Kabupaten Ciamis, Wakil Bupati, Sekretaris Daerah, para Asisten, Staf Ahli, dan Kepala SKPD lingkup Pemerintah Kabupaten Ciamis, Ketua Gabungan Organisasi Wanita, Ketua Tim Penggerak PKK dan Ketua Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Ciamis, Pimpinan instansi vertikal, BUMN/BUMD dan unsur akademisi, serta tokoh masyarakat, alim ulama, tokoh pemuda dan pimpinan lembaga swadaya masyarakat.
Menurut Bupati, Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) pada tahun 2016 mencapai 5,02 %. hal ini tidak terlepas dari pertumbuhan sektor pertanian sebagai kontributor terbesar PDRB Kabupaten Ciamis. Program dan kegiatan yang telah dilaksanakan antara lain pembangunan sarana dan prasarana pertanian seperti perbaikan irigasi, jitut jides, perbaikan sumber air baku, pengadaan benih, pupuk, alat dan mesin pertanian, intesifikasi dan ekstensifikasi lahan pertanian dan lain-lain.
“Persentase penduduk miskin pada tahun 2016 mencapai 7,95 %, atau menurun sebesar 1,99 % dibandingkan tahun 2015 sebesar 8,98 %. Upaya yang telah dilakukan antara lain dengan meningkatkan peran Layanan Terpadu Penanggulangan Kemiskinan (LTPKD) sebagai upaya akselerasi program dan kegiatan penanggulangan kemiskinan melalui peluncuran program kartu waluya, walagri dan calakan. Pada tahun 2016 telah direalisasikan anggaran sebesar 27,725 milyar rupiah yang dialokasikan untuk penanggulangan siswa drop out (do) dan rawan do, jaminan kesehatan masyarakat, subsidi raskin, bantuan stimulan untuk rehabilitasi rumah tidak layak huni (rutilahu), dan pemasangan sambungan listrik untuk masyarakat miskin, “ ungkap H. Iing.
Kemantapan jalan kabupaten pada tahun 2016, tandas H. Iing, mencapai 66,5 %, atau mengalami peningkatan dibandingkan dengan kondisi tahun 2015 yang mencapai 63,09 %. hal ini didukung salah satunya melalui alokasi anggaran untuk infrastruktur jalan dan jembatan yang telah memberikan hasil nyata berupa peningkatan jalan hotmix sepanjang 150,379 kilometer serta lapen dan rigid sepanjang 195,98 km sampai dengan tahun 2016 ini. “Atas pencapaian prestasi tersebut berbagai penghargaan diraih diantaranya Adipura, Adiwiyata, Kalpataru, Program Kampung Iklim, Opini WTP atas laporan keuangan, Wahana Tata Nugraha, Anugerah Rakca Dana, BP3K berprestasi dan lain sebagainya, “ tandas H. Iing.
Lebih jauh H. Iing menjelaskan, tantangan pembangunan untuk tahun 2018 diprediksi akan semakin berat dan kompleks terutama dalam menghadapi persaingan untuk meraih peluang memasuki era integrasi ekonomi asean yang dikenal dengan Asean Economic Community (AEC) atau Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Sehingga diperlukan adanya peningkatan daya saing produk unggulan daerah dan pelaku usaha, pengembangan inovasi produk UKM dan beberapa persoalan pembangunan daerah yang sangat strategis dan masih memerlukan bahan pemikiran bersama khususnya di bidang pendidikan berkaitan dengan peningkatan Rata-Rata Lama Sekolah (RLS) yang baru mencapai 7,59 tahun dan perlunya upaya peningkatan kualitas tenaga kependidikan.
Dibidang kesehatan, khususnya berkaitan dengan kualitas pelayanan kesehatan dasar dan rujukan serta peningkatan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS). Dibidang perekonomian, khususnya berkaitan dengan masih rendahnya daya beli masyarakat, belum mantapnya pertumbuhan sektor pertanian yang merupakan sektor dominan yang memberikan kontribusi besar terhadap PDRB, sarana dan prasarana perekonomian yang belum memadai, rendahnya daya saing produk-produk unggulan daerah, serta potensi sumber daya alam yang belum dimanfaatkan secara optimal.
Dibidang infrastruktur, khususnya yang berkaitan dengan aksesibilitas masyarakat di daerah perbatasan (jalan dan jembatan), kualitas infrastruktur di wilayah perkotaan, kualitas infrastruktur perdesaan, sarana dan prasarana transportasi, serta ketersediaan dan kualitas infrastruktur di kawasan-kawasan strategis. Dibidang kesejahteraan sosial, upaya menurunkan angka kemiskinan dan penyandang masalah sosial masih merupakan masalah yang sangat kompleks.
Dibidang pemerintahan, khususnya berkaitan dengan sarana dan prasarana pemerintahan yang belum memadai serta peningkatan kapasitas aparatur pemerintah. Dibidang lingkungan hidup dan penanggulangan bencana, khususnya berkaitan dengan pengelolaan kawasan lindung dan penanganan pasca bencana. Dibidang keuangan daerah, khususnya yang berkaitan masih rendahnya kapasitas fiskal daerah.
“Berdasarkan hasil analisis kondisi dan potensi daerah, permasalahan serta tantangan yang ada, maka kebijakan pembangunan daerah Kabupaten Ciamis tahun 2018 akan diarahkan untuk mendukung visi dan misi Kabupaten Ciamis sebagaimana diamanatkan dalam RPJMD tahun 2014-2019 dengan visi yang ditetapkan yaitu “Ciamis Maju Berkualitas Menuju Kemandirian Tahun 2019, “ jelas H. Iing. (mamay)
Hasil evaluasi sementara terhadap capaian pembangunan kabupaten ciamis sampai dengan tahun 2016 dapat digambarkan antara lain, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) pada tahun 2016 dengan metode perhitungan baru mencapai 68,40 poin, atau mengalami peningkatan sebesar 0,38 poin dibandingkan tahun 2015 yang mencapai 68,02 poin. peningkatan IPM tersebut merupakan akumulasi dari hasil pembangunan berbagai bidang.
Pembangunan bidang pendidikan fokus terhadap upaya peningkatan rata-rata lama sekolah dan angka harapan lama sekolah yang telah dilakukan diantaranya melalui peningkatan dan pemenuhan sarana prasarana pendidikan, kompetensi SDM pendidik dan program Paket C. Sedangkan di bidang kesehatan fokus terhadap peningkatan angka harapan hidup yang telah dilakukan melalui berbagai kegiatan antara lain pemenuhan sarana dan prasarana kesehatan seperti pengadaan alat-alat kesehatan, ambulance, peningkatan status puskesmas menjadi DTP, perbaikan Pustu dan peningkatan sarana prasarana RSUD Ciamis.
Pembangunan bidang ekonomi fokus terhadap upaya peningkatan daya beli diantaranya melalui revitalisasi sarana dan prasarana perekonomian, penggalian potensi sumber daya serta pembangunan dan rehabilitasi infrastruktur jalan, jembatan, irigasi dan lain-lain, hal tersebut diungkapkan Bupati Ciamis, H. Iing Syam Arifien pada acara Musrenbang Tingkat Kabupaten Ciamis yang digelar di gedung Islamic Centre, Selasa (7/3) yang dihadiri perwakilan gubernur jawa barat, perwakilan bupati/walikota, anggota DPRD Provinsi Jawa Barat daerah pemilihan 11 ciamis, kuningan dan kota banjar, perwakilan Bappeda Provinsi Jawa Barat, perwakilan BKPP wilayah IV Provinsi Jawa Barat, Ketua, Wakil Ketua, beserta anggota DPRD Kabupaten Ciamis, unsur forum koordinasi pimpinan daerah Kabupaten Ciamis, Wakil Bupati, Sekretaris Daerah, para Asisten, Staf Ahli, dan Kepala SKPD lingkup Pemerintah Kabupaten Ciamis, Ketua Gabungan Organisasi Wanita, Ketua Tim Penggerak PKK dan Ketua Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Ciamis, Pimpinan instansi vertikal, BUMN/BUMD dan unsur akademisi, serta tokoh masyarakat, alim ulama, tokoh pemuda dan pimpinan lembaga swadaya masyarakat.
Menurut Bupati, Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) pada tahun 2016 mencapai 5,02 %. hal ini tidak terlepas dari pertumbuhan sektor pertanian sebagai kontributor terbesar PDRB Kabupaten Ciamis. Program dan kegiatan yang telah dilaksanakan antara lain pembangunan sarana dan prasarana pertanian seperti perbaikan irigasi, jitut jides, perbaikan sumber air baku, pengadaan benih, pupuk, alat dan mesin pertanian, intesifikasi dan ekstensifikasi lahan pertanian dan lain-lain.
“Persentase penduduk miskin pada tahun 2016 mencapai 7,95 %, atau menurun sebesar 1,99 % dibandingkan tahun 2015 sebesar 8,98 %. Upaya yang telah dilakukan antara lain dengan meningkatkan peran Layanan Terpadu Penanggulangan Kemiskinan (LTPKD) sebagai upaya akselerasi program dan kegiatan penanggulangan kemiskinan melalui peluncuran program kartu waluya, walagri dan calakan. Pada tahun 2016 telah direalisasikan anggaran sebesar 27,725 milyar rupiah yang dialokasikan untuk penanggulangan siswa drop out (do) dan rawan do, jaminan kesehatan masyarakat, subsidi raskin, bantuan stimulan untuk rehabilitasi rumah tidak layak huni (rutilahu), dan pemasangan sambungan listrik untuk masyarakat miskin, “ ungkap H. Iing.
Kemantapan jalan kabupaten pada tahun 2016, tandas H. Iing, mencapai 66,5 %, atau mengalami peningkatan dibandingkan dengan kondisi tahun 2015 yang mencapai 63,09 %. hal ini didukung salah satunya melalui alokasi anggaran untuk infrastruktur jalan dan jembatan yang telah memberikan hasil nyata berupa peningkatan jalan hotmix sepanjang 150,379 kilometer serta lapen dan rigid sepanjang 195,98 km sampai dengan tahun 2016 ini. “Atas pencapaian prestasi tersebut berbagai penghargaan diraih diantaranya Adipura, Adiwiyata, Kalpataru, Program Kampung Iklim, Opini WTP atas laporan keuangan, Wahana Tata Nugraha, Anugerah Rakca Dana, BP3K berprestasi dan lain sebagainya, “ tandas H. Iing.
Lebih jauh H. Iing menjelaskan, tantangan pembangunan untuk tahun 2018 diprediksi akan semakin berat dan kompleks terutama dalam menghadapi persaingan untuk meraih peluang memasuki era integrasi ekonomi asean yang dikenal dengan Asean Economic Community (AEC) atau Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Sehingga diperlukan adanya peningkatan daya saing produk unggulan daerah dan pelaku usaha, pengembangan inovasi produk UKM dan beberapa persoalan pembangunan daerah yang sangat strategis dan masih memerlukan bahan pemikiran bersama khususnya di bidang pendidikan berkaitan dengan peningkatan Rata-Rata Lama Sekolah (RLS) yang baru mencapai 7,59 tahun dan perlunya upaya peningkatan kualitas tenaga kependidikan.
Dibidang kesehatan, khususnya berkaitan dengan kualitas pelayanan kesehatan dasar dan rujukan serta peningkatan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS). Dibidang perekonomian, khususnya berkaitan dengan masih rendahnya daya beli masyarakat, belum mantapnya pertumbuhan sektor pertanian yang merupakan sektor dominan yang memberikan kontribusi besar terhadap PDRB, sarana dan prasarana perekonomian yang belum memadai, rendahnya daya saing produk-produk unggulan daerah, serta potensi sumber daya alam yang belum dimanfaatkan secara optimal.
Dibidang infrastruktur, khususnya yang berkaitan dengan aksesibilitas masyarakat di daerah perbatasan (jalan dan jembatan), kualitas infrastruktur di wilayah perkotaan, kualitas infrastruktur perdesaan, sarana dan prasarana transportasi, serta ketersediaan dan kualitas infrastruktur di kawasan-kawasan strategis. Dibidang kesejahteraan sosial, upaya menurunkan angka kemiskinan dan penyandang masalah sosial masih merupakan masalah yang sangat kompleks.
Dibidang pemerintahan, khususnya berkaitan dengan sarana dan prasarana pemerintahan yang belum memadai serta peningkatan kapasitas aparatur pemerintah. Dibidang lingkungan hidup dan penanggulangan bencana, khususnya berkaitan dengan pengelolaan kawasan lindung dan penanganan pasca bencana. Dibidang keuangan daerah, khususnya yang berkaitan masih rendahnya kapasitas fiskal daerah.
“Berdasarkan hasil analisis kondisi dan potensi daerah, permasalahan serta tantangan yang ada, maka kebijakan pembangunan daerah Kabupaten Ciamis tahun 2018 akan diarahkan untuk mendukung visi dan misi Kabupaten Ciamis sebagaimana diamanatkan dalam RPJMD tahun 2014-2019 dengan visi yang ditetapkan yaitu “Ciamis Maju Berkualitas Menuju Kemandirian Tahun 2019, “ jelas H. Iing. (mamay)
Posting Komentar