Bali (LawuPost) Ditengah kedamaiannya, dan persiapan menyambut Hari Raya Nyepi pada hari Senin 27 Maret 2017, pukul 10.21 Wita Pulau Bali diguncang gempa berkekuatan 7,2 SR berlokasi 9.58 LS – 114.70 BT dengan kedalaman 10 KM. Informasi ini dikeluarkan BMKG 5 (lima) menit setelah Gempa Bumi terjadi dan berpotensi tsunami. Sesaat kemudian BMKG mengeluarkan peringatan dini I, kepada PUSDALOPS Provinsi Bali (Pusat Pengendali Operasi), Kabupaten/Kota, Media dan langsung kepada masyarakat beresiko di di Kota Denpasar dan Kabupaten Gianyar dan sekitarnya.
BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Provinsi Bali mengeluarkan arahan melalui PUSDALOPS Provinsi Bali kepada BPBD Kota Denpasar dan Kabupaten Gianyar agar masyarakat yang tinggal di dekat pantai melakukan evakuasi ke tempat yang lebih tinggi.
Begitu juga peringatan dari BPBD Kota Denpasar disampaikan juga ke Pos Penjagaan Mako Lanal Denpasar Jalan Raya Sesetan 331 Denpasar karena posisi Pangkalan TNI AL Denpasar berdekatan dengan pantai di Benoa dan di Mako Lanal Denpasar juga terdapat perumahan anggota Lanal Denpasar, maka dengan sigap Perwira Jaga (Paga) Mako Lanal Denpasar melaporkan berita dari BPBD ke Komandan Lanal Denpasar. Setelah mendapatkan laporan Danlanal Denpasar memerintahkan mengevakuasi seluruh prajurit beserta keluarganya yang tinggal di Asrama TNI AL Denpasar tersebut.
Dengan dibantu oleh Pomal Jaga serta seluruh Divisi jaga dengan mengumumkan melalui pengeras suara di penjagaan Mako Lanal Denpasar, agar seluruh warga segera berkumpul di titik kumpul di lapangan Mako Lanal Denpasar. Dengan berlarian seluruh warga asrama TNI AL segera lari menuju titik kumpul yang telah ditentukan. Setelah seluruhnyanya kumpul di titik kumpul Paga Mako Lanal Denpasar di bantu oleh pengurus RT perumahan mengecek seluruh warga yang hadir dan diinfokan akan segera ada bahaya tsunami yang akan melintas di perumahan jadi seluruh warga akan segera dievakuasi ke tempat yang lebih aman. Setelah dirasa cukup dan warga perumahan lengkap dengan diangkut oleh truck – truck milik Lanal Denpasar seluruh warga dievakuasi ke tempat yang aman.
Kejadian diatas adalah suasana pelaksanaan "tsunami drill" disela-sela menyambut perayaan Hari Raya Nyepi tahun ini, ucap Danlanal Denpasar Kolonel Laut (P) GB. Oka di Mako Lanal Denpasar, senin (27/03).
Bahwa kegiatan tersebut merupakan latihan untuk menguji kesiap siagaan para warga yang tinggal Asrama TNI AL serta kemampuan dan kesiapan Divisi Jaga Mako Lanal Denpasar dalam menanggulangi apabila terjadi bencana alam didaerah, dan diharapkan dengan drill tersebut bisa tercipta warga yang tangguh dan memperkuat masyarakat dalam menghadapi bencana alam serta bisa memberi pemahaman kepada seluruh anggota dan keluarganya tentang bahaya gempa bumi dan tsunami serta cara penanggulangannya, jelasnya.
Lebih lanjut Danlanal Denpasar menjelaskan bahwa meski kita disibukkan dengan kegiatan keagamaan yaitu menyambut datangnya hari Raya Nyepi tahun ini, namun diharapkan kesiap siagaan untuk menghadapi bencana alam yang datangnya begitu tiba-tiba dan terjadi kapan saja maka kita harus selalu siap. "Saya kira simulasi "tsunami drill" ini seolah-olah terjadi tsunami, dan seluruh anggota dan keluarganya dapat menyelamatkan diri dengan mengikuti jalur evakuasi yang telah disiapkan itu," imbuhnya.
Menurut Danlanal, kegiatan simulasi ini berguna untuk mengurangi resiko korban bencana alam, sehingga seluruh anggota dan keluarganya bisa melakukan evakuasi penyelamatan diri. Simulasi ini untuk memberikan pengetahuan dan kesiapsiagaan bagaimana jika terjadi tsunami, sebab Mako Lanal Denpasar terletak berdekatan dengan pantai dan Kota Denpasar seringkali diguncang gempa walupun sekalanya kecil, "Kami yakin kegiatan simulasi ini bisa meningkatkan pengetahuan masyarakat warga asrama TNI AL untuk melakukan penyelamatan diri jika terjadi gempa dan tsunami," demikian pungkasnya. (Pen Lantamal V/Red)
Posting Komentar