Puspen TNI (LawuPost) Tidak ada keterlibatan anggota TNI pasukan
penjaga perdamaian yang tergabung dalam Satgas Komposit TNI Konga XXXV-B/Unamid (United
Nations Mission In Darfur) yang ditahan di Bandara Al Fashir, Darfur Sudan,
karena terlibat mencoba menyelundupkan senjata dan amunisi pada saat kembali ke
Indonesia.
Hal tersebut disampaikan Kapuspen
TNI Mayjen TNI Wuryanto, S.IP. saat konferensi pers
dengan media massa, bertempat di Balai Wartawan Puspen TNI, Mabes TNI
Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (23/1/2017).
“Di Sudan
ada dua penugasan misi perdamaian dibawah bendera Perserikatan Bangsa Bangsa
(PBB). Pertama dari TNI yaitu Satgas Komposit TNI Konga XXXV-B/Unamid dan kedua
dari Kepolisian RI yaitu Satgas FPU (Formed Police Unit),” jelas Kapuspen TNI.
Kapuspen TNI
Mayjen TNI Wuryanto menyampaikan bahwa, telah
melaksanakan komunikasi dan koordinasi dengan Komandan PMPP (Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian)
TNI Brigjen TNI Marzuki yang saat ini berada di New York,
Komandan Sektor Unamid Brigjen TNI Nur Alamsyah yang berada
di Sudan dan Komandan Satgas Batalyon Komposit TNI Konga XXXV-B/Unamid di Darfur Letkol Inf Singgih Pambudi Arinto.
“Mereka
mengatakan bahwa kejadian tersebut memang ada, tetapi
tidak melibatkan satupun personel Satgas Komposit TNI Konga XXXV-B/Unamid. Sampai saat ini masih melaksanakan tugas di Sudan
sampai bulan Maret 2017 yang akan datang,” ujar Mayjen TNI Wuryanto.
Terkait
beredarnya pemberitaan di media
sosial tentang adanya anggota pasukan
penjaga perdamaian Indonesia yang ditangkap di Bandara Al Fashir, Jumat (20/1/2017)
di Sudan, yang diduga mencoba
menyelundupkan senjata dan amunisi pada saat akan kembali ke Indonesia setelah selesai
melaksanakan penugasan, Kapuspen TNI Mayjen TNI
Wuryanto menegaskan bahwasanya berita tersebut tidak benar.
“Supaya
seluruh masyarakat mengetahui bahwa tidak ada keterlibatan anggota TNI, dalam
hal ini anggota Satgas Komposit TNI Konga XXXV-B/Unamid yang ditahan karena
terlibat dalam upaya penyelundupan senjata dan amunisi ke Indonesia,” tegasnya.
Lebih lanjut
Mayjen TNI Wuryanto menyatakan bahwa, kejadian di
Bandara Al Fashir saat pemeriksaan X-Ray diketahui ada benda-benda yang
mencurigakan, setelah dibuka memang ada senjata berikut amunisi dan masih dalam
penyelidikan. “Kejadian itu ada, tetapi tidak
melibatkan satupun anggota pasukan perdamaian Satgas Kontingen Garuda XXXV-B/Unamid dari TNI,” ucapnya.
“TNI
sendiri membuktikan tidak ada keterlibatan itu, karena personel Satgas Komposit TNI Konga XXXV-B/Unamid sampai saat
ini masih melaksanakan penugasan di Darfur Sudan,” pungkas Kapuspen TNI.
Autentikasi : Kabidpenum
Puspen TNI, Kolonel Inf Bedali Harefa, S.H.