Puspen
TNI (LawuPost) Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengajak Pengusaha Indonesia dan Alumni Institut Teknologi
Bandung (ITB) berjuang bersama-sama untuk membangun
ekonomi bangsa Indonesia.
Hal
tersebut dikatakan Panglima TNI dihadapan 400 Pengusaha Indonesia dan Eksekutif
Muda Alumni ITB, pada acara “Indonesianisme Summit” dengan tema “Penguatan
Daya Saing dan Militansi Talenta Indonesia Dengan Berbasis Kearifan Lokal”
di Ballroom Hotel Grand Sahid
Jaya, Jl. Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat,
Sabtu (10/12/2016).
Menurut
Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, dalam krisis ekonomi di dunia, kondisi ekonomi
di Indonesia masih bagus. Untuk itu, kita harus bersama-sama membangun
mewujudkan stabilitas politik dan keamanan, agar investasi berjalan dengan
baik. “Pengusaha
Indonesia dan Eksekutif Muda Alumni ITB harus berjuang dan bergotong-royong
untuk menjadikan Indonesia sebagai bangsa pemenang,” katanya.
Lebih lanjut Panglima TNI
mengingatkan bahwa Bangsa Indonesia adalah milik kita bersama dan
Burung Garuda
Pancasila yang mencekram kuat pita bertuliskan Bhinneka Tunggal Ika jangan sampai lepas, karena itu
merupakan Central Of Gravity
Indonesia sebagai pemersatu bangsa.
Panglima
TNI menyatakan bahwa, Indonesia saat ini menjadi rebutan negara lain, karena
kaya akan sumber daya alam yang menjadi salah satu negara equator di dunia. “Indonesia sebagai negara equator dan sangat kaya akan sumber
daya alam adalah warning yang
patut menjadi kekhawatiran bangsa Indonesia dimasa yang akan datang,” tegasnya.
“Presiden
RI pertama Ir. Soekarno adalah seorang Alumni ITB dan pernah mengingatkan
bahwa, kekayaan alam Indonesia nanti akan membuat iri bangsa-bangsa di dunia,
demikian juga Presiden RI Ir. H. Joko Widodo sebagai Alumni UGM pada saat
disumpah mengatakan bahwa, kekayaan sumber daya alam Indonesia justru akan
menjadi petaka buat kita, tujuannya adalah agar kita waspada,” kata
Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.
Dalam
kesempatan tersebut, Panglima TNI menyampaikan bahwa, pergeseran budaya ekonomi
terus terjadi dalam masyarakat, sehingga melahirkan krisis ekonomi yang
menjadi pemicu terjadinya kompetisi global dan terjadi secara
ketat serta cenderung tidak sehat.
Menurut
Jenderal TNI Gatot Nurmantyo,
budaya kita saat ini hampir tergerus dengan budaya ekonomi dari luar yang
sampai saat ini tetap eksis, inilah yang menyebabkan resesi ekonomi dan depresi
ekonomi. “Hal
tersebut mengakibatkan krisis ekonomi dan kompetisi global, yakni meningkatnya
tingkat kejahatan dan yang paling penting adalah hancurnya tatanan masyarakat,”
pungkasnya
Turut hadir pada acara tersebut
Asrenum Panglima TNI Laksda TNI Siwi Sukma Adji, Aster Panglima TNI Mayjen TNI
Wiyarto, S.Sos., Askomlek Panglima TNI Marsda TNI Bonar H. Hutagaol, Kapuspen
TNI Mayjen TNI Wuryanto, S.Sos., dan para Menteri Kabinet Kerja serta Ketua
Umum Ikatan Alumni ITB.
Autentikasi : Kabidpenum Puspen TNI, Kolonel Inf Bedali Harefa, S.H.