Puspen TNI (LawuPost) Tunjukkan bahwa Indonesia milikku, Indonesia milikmu
dan Indonesia milik kita bersama, itulah Bhinneka Tunggal Ika yang merupakan
kekuatan bangsa Indonesia, sehingga negara asing yang mencoba mengusik, kita tunjukkan
bahwa mereka tidak hanya berhadapan dengan tentara tapi berhadapan dengan
seluruh rakyat Indonesia yang berani dan tidak pernah takut mati.
Hal tersebut ditegaskan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo
saat memberikan kuliah umum kebangsaan dihadapan 2.000 mahasiswa/mahasiswi UIN
Syarif Hidayatullah dengan tema “Menguatkan Kebhinnekaan Untuk Indonesia
Yang Maju dan Berkeadaban”, bertempat di Auditorium Harun Nasution UIN,
Ciputat Tangsel, Selasa (29/11/2016).
Dalam kesempatan tersebut, Panglima TNI mengajak kepada para mahasiswa,
mari kita berjuang dan bergotong-royong untuk mewujudkan Indonesia sebagai
bangsa pemenang ditengah kompetisi global sekarang ini. “Bangsa ini adalah
bangsa pejuang, ini membuktikan bahwa bangsa Indonesia bisa merdeka karena direbut
melalui perjuangan yang sangat panjang dengan mengorbankan jiwa, raga serta
harta, dan bukan merupakan hadiah,” katanya.
Panglima TNI mengatakan, sejarah telah membuktikan bahwa perjuangan
bangsa ini bukan direbut oleh TNI saja tetapi direbut oleh seluruh masyarakat, dimana
ulama ada di dalamnya, bahkan termasuk Panglima Besar Jenderal Sudirman juga seorang
ulama. Mereka semua bergotong royong berjuang bersama merebut kemerdekaan.
Sementara itu, terkait aksi damai tanggal 2 Desember 2016, Jenderal
TNI Gatot Nurmantyo menyampaikan bahwa, TNI mengajak seluruh masyarakat
Indonesia melakukan doa bersama pada Apel Nusantara Bersatu secara serentak di seluruh
Indonesia, untuk wilayah Jabodetabek dipusatkan di Silang Monas. Sedangkan
ditiap-tiap Provinsi dilaksanakan di lapangan masing-masing daerah, dengan
memakai ikat kepala merah putih, memohon kepada Allah agar Indonesia menjadi
negara yang selalu damai dan indah.
Menjawab pertanyaan wartawan terkait penurunan bendera asing dan
pembentukan Kodim di Pulau Obi, Panglima TNI menjelaskan bahwa, pengibaran
bendera itu sudah diturunkan oleh rakyat bersama TNI, sedangkan untuk
pembentukan Kodim butuh kajian yang mendalam berdasarkan hakekat ancaman.
Turut hadir pada acara tersebut, Asops Panglima TNI Mayjen TNI Agung
Risdhianto, M.B.A., Aster Panglima TNI Mayjen TNI Wiyarto, S.Sos., Aslog
Panglima TNI Marsda TNI Nugroho Prang Sumadi, Kapuspen TNI Mayjen TNI Wuryanto,
S.Sos., Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Prof. DR. Dede
Rosyada, M.A. dan segenap Civitas Akademika Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah.
Autentikasi : Kabidpenum Puspen TNI, Kolonel Inf Bedali Harefa,
S.H.