Kab, Tasikmalaya (LawuPost) Bupati Tasikmalaya Uu Ruzhanul Ulum membuka kegiatan Sosialisasi Pengembangan Panas Bumi di Wilayah Kerja Panas (WKP) Bumi Gunung Galunggung yang berlangsung di Hotel Harmoni Kota Tasikmalaya, Kamis (8/9/16). Acara tersebut dihadiri oleh Anggota DPRD Kabupaten Tasikmalaya Usman Kusmana, Kepala Dinas Pertambangan Kabupaten Tasikmalaya Drs. Eddy Nurmana, M.Si., unsur Muspida, sejumlah Camat di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya, perwakilan Ormas, dan nara sumber dari Direktorat Panas Bumi Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI.
Dalam sambutannya Bupati menyampaikan apresiasi positif terhadap kegiatan sosialisasi tersebut. Bupati berpendapat, kegiatan sosialisasi dari kementerian ESDM sangat penting untuk menyamakan persepsi antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya. positif dan negatifnya dari rencana pembangunan pengembangan panas bumi, “Jangan sampai rencana proyek pembangunan apapun ada penolakan dari masyarakat akibat tidak tersosialisasikan dengan baik” ujar Bupati.
Menurut Bupati, energi panas bumi sangat perlu untuk dieksploitasi, mengingat energi fosil seperti minyak bumi merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui sehingga dalam jangka waktu tertentu akan habis. “Jika terus menerus digunakan lama kelamaan akan habis, ketergantungan kita pada energi fosil mencapai 95%, hal ini sungguh sangat ironis” tegas Bupati.
Bupati menambahkan, dengan lambatnya penemuan cadangan baru untuk energy fosil sangat sudah saatnya kita mulai untuk lebih serius mencari energi alternatif dalam pemenuhan kebutuhan energi nasional. “Wilayah Kabupaten Tasikmalaya berada dalam daerah busur pegunungan vulkanik atau Ring of fire sehingga memiliki potensi panas bumi yang dapat dikembangkan untuk pemanfaatan tidak langsung berupa energi listrik ataupun pemanfaatan langsung berupa tempat pemandian air panas, objek wisata maupun untuk sarana argo industri. Potensi panas bumi menutut Nupati bisa dilihat dari kemunculan manifestasi panas bumi atau keluarnya sumber panas bumi atau keluarnya sember panas yang tersebar di beberapa daerah seperti di Kecamatan Ciawi, Sukaresik, Parungponteng, Cibalong, Manonjaya dan Cipatujah yang saat ini dipergunakan untuk kegiatan pemandian umum”,imbuhnya.
Dengan adanya rencana pengembangan panas bumi khususnya rencana pelelangan WKP Gunung Galunggung, Kabupaten Tasikmalaya, demikian kata Bupati, dapat memberikan kontribusi yang optimal untuk mendukung ketahanan energi listrik secara nasional dan dapat memberikan manfaat yang besar bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar, serta menghasilkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui dana bagi hasil panas bumi, yang memerlukan dukungan yang sinergi dari semua pihak agar tahapan pengembangan panas bumi dapat terlaksana dengan baik. (Yr)
Dalam sambutannya Bupati menyampaikan apresiasi positif terhadap kegiatan sosialisasi tersebut. Bupati berpendapat, kegiatan sosialisasi dari kementerian ESDM sangat penting untuk menyamakan persepsi antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya. positif dan negatifnya dari rencana pembangunan pengembangan panas bumi, “Jangan sampai rencana proyek pembangunan apapun ada penolakan dari masyarakat akibat tidak tersosialisasikan dengan baik” ujar Bupati.
Menurut Bupati, energi panas bumi sangat perlu untuk dieksploitasi, mengingat energi fosil seperti minyak bumi merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui sehingga dalam jangka waktu tertentu akan habis. “Jika terus menerus digunakan lama kelamaan akan habis, ketergantungan kita pada energi fosil mencapai 95%, hal ini sungguh sangat ironis” tegas Bupati.
Bupati menambahkan, dengan lambatnya penemuan cadangan baru untuk energy fosil sangat sudah saatnya kita mulai untuk lebih serius mencari energi alternatif dalam pemenuhan kebutuhan energi nasional. “Wilayah Kabupaten Tasikmalaya berada dalam daerah busur pegunungan vulkanik atau Ring of fire sehingga memiliki potensi panas bumi yang dapat dikembangkan untuk pemanfaatan tidak langsung berupa energi listrik ataupun pemanfaatan langsung berupa tempat pemandian air panas, objek wisata maupun untuk sarana argo industri. Potensi panas bumi menutut Nupati bisa dilihat dari kemunculan manifestasi panas bumi atau keluarnya sumber panas bumi atau keluarnya sember panas yang tersebar di beberapa daerah seperti di Kecamatan Ciawi, Sukaresik, Parungponteng, Cibalong, Manonjaya dan Cipatujah yang saat ini dipergunakan untuk kegiatan pemandian umum”,imbuhnya.
Dengan adanya rencana pengembangan panas bumi khususnya rencana pelelangan WKP Gunung Galunggung, Kabupaten Tasikmalaya, demikian kata Bupati, dapat memberikan kontribusi yang optimal untuk mendukung ketahanan energi listrik secara nasional dan dapat memberikan manfaat yang besar bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar, serta menghasilkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui dana bagi hasil panas bumi, yang memerlukan dukungan yang sinergi dari semua pihak agar tahapan pengembangan panas bumi dapat terlaksana dengan baik. (Yr)
Posting Komentar