Ciamis (LawuPost) - Berdasarkan Surat Keputusan dari Direktur Pembinaan SMK Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 705/251 kp 2016 tentang penetapan SMK yang berpotensi untuk dikembangkan menjadi SMK rujukan di Indonesia tercatat ada 1665 SMK rujukan. Kabupaten Ciamis ada 6 SMK yang ditunjuk sebagai SMK rujukan yaitu SMKN 1 Ciamis, SMKN 2 Ciamis, SMKN 1 Kawali, SMKN 1 Rajadesa, SMK Taruna Bangsa Ciamis dan SMK AMS Banjarsari.
Menurut Kemendikbud melalui Direktorat Pembinaan SMK tujuan diluncurkannya SMK rujukan untuk meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan SMK. SMK rujukan jelasnya adalah sebuah SMK dengan kinerja yang bagus, akses luas dan efektif dalam hal pengelolaan institusi. SMK rujukan ini nantinya akan menjadi sekolah induk (Aliansi) bagi 3 atau 4 SMK sejenis yang skalanya lebih kecil, yang lokasinya tidak berjauhan di suatu daerah.
Beberapa kriteria yang harus dimiliki oleh SMK rujukan ini antara lain kepemimpinan yang profesional, visi dan tujuan bersama, kultur dan lingkungan pembelajaran dan sebagainya. Untuk mendukung hal tersebut, tentu SMK rujukan membutuhkan bengkel kerja produktif standar, bengkel kerja yang smart (cerdas), tempat uji kompetensi, fasilitas kegiatan bersama bagi siswa dan guru pada bidang seni, olah raga dan sebagainya serta memiliki teaching factory (pabrik) dan sumber belajar (perpustakaan).
Dari 1665 SMK rujukan se Indonesia, SMK Taruna Bangsa Ciamis menyeruak ke permukaan sebagai salah satu sekolah swasta yang ditunjuk untuk menjadi SMK rujukan di Kabupaten Ciamis. Ketika dikonfirmasi Tim Lawu News, Kepala SMK Taruna Bangsa Ciamis, Agus Gusanto, S.Pd didampingi Ketua Yayasan Taruna Bangsa, Firman Yusuf membenarkan perihal tersebut. Menurut Agus, SMK rujukan adalah SMK yang dapat dijadikan sebagai rujukan bagi SMK disekitarnya dalam mempercepat terpenuhinya Standar Nasional Pendidikan (SNP). Pada tahun ini pemerintah mengalokasikan bantuan pembentukan 115 SMK rujukan yang tersebar di seluruh Provinsi di Indonesia dan diharapkan setiap sekolah rujukan memiliki minimal tiga SMK Aliansi/Sister School (SMK yang memiliki paket keahlian yang sama) nantinya dapat berkembang dan menjadi SMK rujukan. “Dengan terwujudnya dukungan, perhatian dan kerjasama yang baik dari pemerintah, khususnya pemerintah Kabupaten/Kota/Provinsi sesuai dengan tugas dan tanggungjawab masing-masing pihak, diharapkan rencana pengembangan SMK rujukan akan dapat direalisasikan dan masyarakat khususnya peserta didik akan mendapatkan manfaat yang sebesar-besarnya, “ kata Agus.
Secara rinci tujuan dari program bantuan SMK rujukan ini, tandas Agus, untuk mendukung program peningkatan akses, ketersediaan, keterjangkauan, dan pemerataan kesempatan belajar di SMK, mengembangkan beberapa SMK menjadi SMK rujukan bagi penyelenggaraan program pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan yang lebih berkualitas dan berdaya saing, meningkatkan daya tampung dan melengkapi fasilitas pendidikan. “Jumlah siswa yang harus tersedia mencapai 1000 orang serta ditunjang sedikitnya 3 kompetensi keahlian, untuk SMK Taruna Bangsa sendiri terdiri dari 7 kompetensi keahlian diantaranya Teknik Kendaraan Ringan, Teknik Komputer Jaringan, Keperawatan, Farmasi, Administrasi Perkantoran, Teknik Permesinan dan Teknik Sepeda Motor ditunjang dengan sarana gedung sekolah 2 lantai, bengkel otomotif, lab komputer, lab kesehatan, lab kimia, lab farmasi, hotspot area, sarana olahraga, sarana ibadah, perpustakaan, lab administrasi perkantoran, lab sains dan area tempat parkir, “ tandasnya. (mamay)
Menurut Kemendikbud melalui Direktorat Pembinaan SMK tujuan diluncurkannya SMK rujukan untuk meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan SMK. SMK rujukan jelasnya adalah sebuah SMK dengan kinerja yang bagus, akses luas dan efektif dalam hal pengelolaan institusi. SMK rujukan ini nantinya akan menjadi sekolah induk (Aliansi) bagi 3 atau 4 SMK sejenis yang skalanya lebih kecil, yang lokasinya tidak berjauhan di suatu daerah.
Beberapa kriteria yang harus dimiliki oleh SMK rujukan ini antara lain kepemimpinan yang profesional, visi dan tujuan bersama, kultur dan lingkungan pembelajaran dan sebagainya. Untuk mendukung hal tersebut, tentu SMK rujukan membutuhkan bengkel kerja produktif standar, bengkel kerja yang smart (cerdas), tempat uji kompetensi, fasilitas kegiatan bersama bagi siswa dan guru pada bidang seni, olah raga dan sebagainya serta memiliki teaching factory (pabrik) dan sumber belajar (perpustakaan).
Dari 1665 SMK rujukan se Indonesia, SMK Taruna Bangsa Ciamis menyeruak ke permukaan sebagai salah satu sekolah swasta yang ditunjuk untuk menjadi SMK rujukan di Kabupaten Ciamis. Ketika dikonfirmasi Tim Lawu News, Kepala SMK Taruna Bangsa Ciamis, Agus Gusanto, S.Pd didampingi Ketua Yayasan Taruna Bangsa, Firman Yusuf membenarkan perihal tersebut. Menurut Agus, SMK rujukan adalah SMK yang dapat dijadikan sebagai rujukan bagi SMK disekitarnya dalam mempercepat terpenuhinya Standar Nasional Pendidikan (SNP). Pada tahun ini pemerintah mengalokasikan bantuan pembentukan 115 SMK rujukan yang tersebar di seluruh Provinsi di Indonesia dan diharapkan setiap sekolah rujukan memiliki minimal tiga SMK Aliansi/Sister School (SMK yang memiliki paket keahlian yang sama) nantinya dapat berkembang dan menjadi SMK rujukan. “Dengan terwujudnya dukungan, perhatian dan kerjasama yang baik dari pemerintah, khususnya pemerintah Kabupaten/Kota/Provinsi sesuai dengan tugas dan tanggungjawab masing-masing pihak, diharapkan rencana pengembangan SMK rujukan akan dapat direalisasikan dan masyarakat khususnya peserta didik akan mendapatkan manfaat yang sebesar-besarnya, “ kata Agus.
Secara rinci tujuan dari program bantuan SMK rujukan ini, tandas Agus, untuk mendukung program peningkatan akses, ketersediaan, keterjangkauan, dan pemerataan kesempatan belajar di SMK, mengembangkan beberapa SMK menjadi SMK rujukan bagi penyelenggaraan program pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan yang lebih berkualitas dan berdaya saing, meningkatkan daya tampung dan melengkapi fasilitas pendidikan. “Jumlah siswa yang harus tersedia mencapai 1000 orang serta ditunjang sedikitnya 3 kompetensi keahlian, untuk SMK Taruna Bangsa sendiri terdiri dari 7 kompetensi keahlian diantaranya Teknik Kendaraan Ringan, Teknik Komputer Jaringan, Keperawatan, Farmasi, Administrasi Perkantoran, Teknik Permesinan dan Teknik Sepeda Motor ditunjang dengan sarana gedung sekolah 2 lantai, bengkel otomotif, lab komputer, lab kesehatan, lab kimia, lab farmasi, hotspot area, sarana olahraga, sarana ibadah, perpustakaan, lab administrasi perkantoran, lab sains dan area tempat parkir, “ tandasnya. (mamay)
Posting Komentar