Humas Bakamla RI (LawuPost) Kepala
Badan Keamanan Laut Republik Indonesia (Ka Bakamla RI) Laksamana Madya
(Laksdya) TNI Ari Soedewo, S.E., M.H., beberapa waktu lalu membuka secara
resmi seminar Internasional Keamanan Maritim dan perlindungan bagi Pendatang di
Teluk Bengal dan Laut Andaman, di Hotel Le Meridien, Jl. Jenderal Sudirman Kav
18-20, Jakarta Pusat. Seminar yang berlangsung dua hari (26-27 Juli 2016) itu
diselenggarakan oleh International
Organization For Migration (IOM).

Kabakamla
RI dalam sambutannya antara lain mengatakan, kondisi politik, ekonomi, sosial
dan budaya sangat berpengaruh terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara serta
sendi-sendi kehidupan di masyarakat. Ketidakstabilan
politik, ekonomi, sosial dan budaya di suatu negara dapat mengakibatkan konflik
horizontal yang apabila
tidak dikelola dengan baik maka akan terjadi arus
migrasi besar-besaran keluar dari negara tersebut secara legal ataupun illegal
yang diakibatkan keputusasaan masyarakat kepada kondisi keamanan di negaranya.

Beberapa
tahun belakangan ini, lanjut Kabakamla, kita telah menghadapi tantangan irregular migration di kawasan asia yang diakibatkan oleh
konflik horizontal atau pun migrasi yang diakibatkan oleh tekanan ekonomi di
beberapa negara dikawasan. Keputusasaan para migran terhadap kondisi keamanan
di negaranya telah mendorong mereka untuk melakukan perjalanan melalui laut
untuk menuju negara tujuan mereka guna memperoleh kepastian keamanan bagi
keberlangsungan hidup mereka.
Lebih lanjut,
Laksdya TNI Ari Soedewo menuturkan sebagaimana telah kita pahami bahwa
permasalahanirregular migran ini
bukan hanya permasalahan suatu negara saja namun merupakan permasalahan
regional yang perlu untuk diatasi bersama.
“Kerjasama
antara negara asal, negara transit dan negara tujuan sangatlah esensial dalam
rangka mengatasi permasalahan irregular migran ini,” tambahnya.
“Maka
dari itu, saya berpandangan bahwa negara-negara di kawasan perlu meningkatkan
kerjasama dan koordinasi dalam rangka menekan arus migrasi ilegal dan
penanganan imigran dari bahaya kecelakaan di laut serta dari pihak-pihak yang
tidak bertanggungjawab yang mengambil keuntungan dari keputusasaan mereka
dengan cara menyelundupkan dan memperdagangkan para migrant”, lanjutnya.
“Secara
pribadi saya menyambut baik penyelenggaraan seminar internasional ini guna
meningkatkan pemahaman kita terhadap kerangka hukum dan operasional mengenai
perlindungan imigran dan pengungsi secara internasional. Selain itu,
dengan bertukar pandangan dan best
practices antar para peserta
saya berharap kedepannya kita dapat menangani isu kemanusiaan ini dengan
tepat”, ungkapnya penuh harap.
Tampak
hadir pada acara tersebut, Dr. Nenette motus,regional director iom asia pasifik, Prof. Dr. Hasjim
djalal, M.A., dan sejumlah undangan lainnya.
Autentikasi : Kasubbag Humas Bakamla RI, Kapten
Mar Mardiono