Puspen TNI (LawuPost) Peranan
generasi muda kita harapkan dapat mempertebal nasionalisme, apalagi kalau di Unisma (Universitas Islam Malang) ini nasionalisme yang relijius. Itu kekuatan yang luar biasa,
nasionalisme yang relijius dan berkarakter. Kalau mahasiswa semua sudah seperti itu sudah damailah, aman
dan tenteram.
Demikian dikatakan Pangdam V/Brawijaya
Mayjen TNI Sumardi mewakili Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, dalam pembekalannya kepada 2000 orang Mahasiswa sekaligus dalam
rangka Pendidikan Kewarganegaraan, dengan topik “Peranan Generasi
Muda Dalam Menghadapi Proxy War” bertempat di Gedung Utsman Mansyur Unisma Jl. M.T Haryono No.193 Dinoyo-Malang, Jawa Timur, Kamis (2/6/2016).
Mayjen TNI Sumardi juga menyampaikan bahwa Panglima TNI Jenderal TNI Gatot
Nurmantyo, dengan tegas mengatakan tentang ancaman Proxy War “Jika perang Proxy ini tidak diantisipasi, maka
keutuhan NKRI bisa babak belur alias tinggal nama”. “Harapan besar agar tidak terjadi seperti yang
disampaikan oleh Panglima TNI terletak kepada Pemuda, karena Pemuda sebagai
Agen Perubahan dan Pengawal Tatanan Masyarakat,” ucapnya.
“Modal dasar yang harus dimiliki
oleh para Generasi Muda dalam menghadapi Proxy
War adalah Nasionalisme. Bung Karno mengatakan
bahwa, Nasionalisme itu bukan jual Aset Bangsa untuk
dikuasai Asing, bukan pula impor dan
bangga pakai produk bangsa lain,” kata Pangdam V/Brawijaya.
Menurut Mayjen TNI Sumardi, berdasarkan definisinya Nasionalisme itu adalah sikap mental dan tingkah
laku yang menunjukan loyalitas atau pengabdian yang tinggi terhadap Bangsa dan
Negara. “Bukti yang paling sederhana untuk menunjukan
Nasionalisme adalah bangga menjadi Warga Negara Indonesia, dengan cara menghargai produk dalam negeri bukan produk luar
negeri,” ujarnya.
“Peran Pemuda dalam menghadapi Proxy War, adalah memperkokoh jati
diri bangsa yang dilandasi Nasionalisme dan Semangat Bela Negara yang tangguh,
untuk menjaga keselamatan bangsa dan negara, dalam rangka menjamin tetap
tegaknya keutuhan dan kedaulatan NKRI, yang berdasarkan Pancasila dan
Undang-undang Dasar 1945,” tegas Pangdam V/Brawijaya.
Dalam kesempatan tersebut, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI
Sumardi menyampaikan bahwasanya kegiatan seperti ini sangat penting dan strategis,
karena dapat dijadikan sebagai wahana untuk menanamkan Nilai-nilai
Nasionalisme, Cinta Tanah Air dan semangat Bela Negara kepada Generasi Penerus
Bangsa. “Oleh
sebab itu, saya berharap kepada para mahasiswa untuk selalu belajar dalam
rangka meraih cita-cita dengan tetap memelihara Jiwa Nasionalisme dan semangat
Bela Negara,” pungkasnya.
Usai kegiatan tersebut, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI
Sumardi meresmikan Gedung Pusdiklat
Inkubator Nasional Jejaring Pondok Cerdas Umat di dalam komplek Unisma dan diserah terimakan simbolis kepada Rektor Unisma
oleh Wakapuspen TNI Laksma Petrus Padmarjo. S.E. mewakili Kapuspen TNI Mayjen
TNI Tatang Sulaiman dan CEO BMW Media Group Arvin Miracelova.
Pembangunan
dan peluncuran Gedung Pusdiklat Inkubator Nasional Jejaring Pondok Cerdas Umat di Unisma ini juga sebagai
bentuk dari benteng pertahanan Proxy War
media dan program pengembangan jaringan Pondok Cerdas Umat yang
berkesinambungan di seluruh penjuru tanah air, terutama di
area Pondok Pesantren. Pondok Cerdas Umat ini ke depannya diharapkan dapat
menjadi fasilitas bagi para generasi muda bangsa untuk menciptakan
konten-konten positif dan penyeimbang yang bernilai nasionalis dan religius. Pondok
Cerdas Umat ini adalah salah satu cara menangkal Proxy War, contoh nya kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan secara positif itu pasti akan
menangkal Proxy War.
TV BMW adalah Televisi untuk menyiarkan sampai ke daerah-daerah, contohnya di Unisma ini
sehingga program-program yang dikerjakan
oleh Unisma bisa disiarkan disitu, bisa disiarkan secara langsung atau tidak.
Sehingga kita tahu kegiatan di Unisma, begitu juga di Kodam atau di TNI bisa
disiarkan disitu, sehingga masyarakat mengerti kegiatan TNI, dan nanti bisa
berkembang ketempat yang lain bukan hanya di Unisma saja.
Pusdiklat Inkubator Nasional Jejaring Pondok Cerdas Umat di
Unisma ini terdiri dari bilik-bilik utama Perpustakaan Digital, Diklat Screen, dan Studio Gotong Royong Warga. Perpustakaan Digital disediakan sebagai fasilitas membaca
bagi mahasiswa dan para santri serta menyediakan ribuan buku
digital lewat sistem Dispenser Satelit. Diklat
Screen disediakan sebagai ruang belajar bagi mahasiswa dan para santri berkarya
script yang memperluas wawasan
kebangsaan yang dibina langsung oleh personel TNI. Sedangkan Studio Gotong
Royong Warga sebagai Studio Inkubator disediakan sebagai ruang produksi bagi
mahasiswa dan para santri untuk menciptakan konten-konten bernilai nasionalis
dan religius.
Selain sebagai fasilitas mahasiswa Unisma sendiri,
Pusdiklat Inkubator Nasional Jejaring Pondok Cerdas Umat ini bertujuan utama
sebagai sarana pembinaan Pondok Pesantren se-nusantara
khususnya wilayah Indonesia Timur, dalam rangka pengembangan jejaring karya
konten kebangsaan para santri dan perluasan program Pondok Cerdas Umat dan
Studio Pesantren Kebangsaan secara nasional.
Turut hadir dalam acara tersebut antara lain, Rektor Universitas Islam Malang Prof.
Dr. H. Maskuri, M.Si., Ketua Umum PBNU Prof. Dr. KH. Said Aqil Siraj, M.A., Wakapuspen TNI Laksma TNI Petrus Padmarjo, S.E., Wagub Jatim Drs. Syaifullah
Yusuf dan CEO BMW Media Group Arvin Miracelova.
Autentikasi : Kabidpenum Puspen TNI, Kolonel Czi Berlin G. S.Sos., M.M.