Ciamis (LawuPost) - Sekolah yang melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di Kabupaten Ciamis pada pelaksanaan UN 2016 yang mulai dilaksanakan Senin (4/4) masih sedikit. Dari sejumlah sekolah yang ada, hanya 8 sekolah yang siap melaksanakan UNBK.
Masih banyaknya sekolah yang belum melaksanakan UNBK tahun ini dikarenakan terkendala sarana dan prasarana yang masih minim.Sekolah yang melaksanakan UNBK pada pelaksanaan UN 2016 di Kabupaten Ciamis untuk SMA ada dua sekolah masing-masing SMAN 1 Ciamis dan SMAN 2 Ciamis. Sedangkan untuk SMK ada 5 yaitu SMKN 1 Ciamis, SMKN 2 Ciamis, SMKN 1 Kawali, SMKN 1 Rajadesa dan SMK Taruna Bangsa Ciamis serta 1 MA Negeri.
Sekretaris Disdikbud Kabupaten Ciamis, Chandra Utama, SH. mengatakan di Kabupaten Ciamis baru dua SMA dan lima SMK serta 1 MA yang melaksanakan UNBK. Hal ini, kata dia, terjadi karena infrastruktur, sarana dan prasarana untuk melaksanakan UNBK masih kurang memadai."Kebanyakan sekolah mengaku belum siap karena kekurangan sarana komputernya. Selain itu, dari sisi jaringan internet pun masih belum maksimal," ujar Chandra.
Sementara itu, Komisi IV DPRD Kabupaten Ciamis, Imran saat melakukan pemantauan pelaksanaan UN mengakui, sekolah pelaksana UN dengan sistem UNBK di Kabupaten Ciamis memang masih sedikit dikarenakan keterbatasan anggaran. "Kalau dihitung-hitung memang untuk melaksanakan UNBK biaya yang harus dikeluarkan cukup besar, apalagi dengan jumlah siswa peserta UN yang cukup banyak,” katanya.
Namun demikian, lanjut dia, diharapkan untuk pelaksanaan UN tahun depan sekolah yang melaksanakan UN dengan sistem UNBK bisa lebih banyak. "Kita akan mengusahakan agar ada bantuan anggaran baik dari Pemerintah Provinsi maupun Pusat. Apalagi tahun depan kabarnya pelaksanaan UN akan diambil alih oleh Pemerintah Provinsi," ujarnya.
Namun demikian, kata Imran, pelaksanaan UN di Kabupaten Ciamis secara umum cukup aman. Bahkan, dari sisi kepesertaan, pada pelaksanaan UN 2016 hampir seratus persen peserta UN baik di SMA maupun SMK dan MA bisa mengikuti UN. Adapun beberapa sekolah yang tidak atau belum melaksanakan UNBK pada UN 2016 kebanyakan mengaku terkendala oleh sarana dan prasarana khususnya perangkat komputer.
Kepala SMK Taruna Bangsa Ciamis, Agus Gusanto, S.Pd. didampingi Ketua Yayasan Taruna Bangsa sewaktu dikonfirmasi tim Lawu News di sela-sela kegiatan UNBK menegaskan keoptimisan pelaksanaan UNBK di SMK Taruna Bangsa. Kesiapan itu dilihat dari segi jumlah ketersediaan komputer, jaringan internet, termasuk kesiapan dari masing-masing pelajar di sekolahnya. Pihaknya berharap UN dengan sistem CBT dapat meningkatkan kejujuran siswa dan pihak sekolah sendiri. Tujuannya untuk menguji kejujuran siswa. “Revolusi mental itu mesti mengedepankan etos kerja, kejujuran dan gotong-royong. Kejujuran ini yang kita harapkan, bagaimana lulusan kita menjadi generasi yang jujur dan berakhlakulkarimah,” tegas Agus yang diamini Ketua Yayasan Taruna Bangsa Firman Yusuf.
Selain itu, UN berbasis komputer juga guna mengefisiensikan pelaksanaan UN konvensional yang selama ini dinilai ribet. Dengan UN sistem CBT ini, pihaknya bisa melihat indeks dan integritas sekolah sejauhmana hasil pembelajaran selama ini. “Persiapan yang ditempuh pihak SMK Taruna Bangsa untuk mensukseskan UN sistem CBT dengan melengkapi kebutuhan sarana dan prasarana menyangkut kesiapan teknisi karena UNBK berkaitan dengan teknik. Saat ini perlengkapan untuk komputer sudah ada sekitar 100 unit ditambah 10 unit komputer cadangan yang didukung 4 orang tenaga teknisi, hal itu sesuai dengan syarat dan ketentuan yang diharuskan yaitu sepertiga dari peserta Ujian Nasional,” kata Agus.
Untuk peserta UN sistem CBT di Taruna Bangsa, kata Agus, diikuti sebanyak 271 siswa yang terdiri dari 3 program kompetensi keahlian yaitu TKR, TKJ dan keperawatan. Untuk mensukseskan UN dengan sistem CBT beberapa pelatihan baik simulasi dan Try Out sudah dilaksanakan.”Sampai saat ini tidak ada kendala berarti, Alhamdulillah bisa diatasi dengan baik berkat kerjasama dan perjuangan yang luar biasa dari rekan-rekan guru pembina dan pembimbing yang bekerja sampai larut malam untuk suksesnya UN dengan sistem CBT. (MAMAY).
Masih banyaknya sekolah yang belum melaksanakan UNBK tahun ini dikarenakan terkendala sarana dan prasarana yang masih minim.Sekolah yang melaksanakan UNBK pada pelaksanaan UN 2016 di Kabupaten Ciamis untuk SMA ada dua sekolah masing-masing SMAN 1 Ciamis dan SMAN 2 Ciamis. Sedangkan untuk SMK ada 5 yaitu SMKN 1 Ciamis, SMKN 2 Ciamis, SMKN 1 Kawali, SMKN 1 Rajadesa dan SMK Taruna Bangsa Ciamis serta 1 MA Negeri.
Sekretaris Disdikbud Kabupaten Ciamis, Chandra Utama, SH. mengatakan di Kabupaten Ciamis baru dua SMA dan lima SMK serta 1 MA yang melaksanakan UNBK. Hal ini, kata dia, terjadi karena infrastruktur, sarana dan prasarana untuk melaksanakan UNBK masih kurang memadai."Kebanyakan sekolah mengaku belum siap karena kekurangan sarana komputernya. Selain itu, dari sisi jaringan internet pun masih belum maksimal," ujar Chandra.
Sementara itu, Komisi IV DPRD Kabupaten Ciamis, Imran saat melakukan pemantauan pelaksanaan UN mengakui, sekolah pelaksana UN dengan sistem UNBK di Kabupaten Ciamis memang masih sedikit dikarenakan keterbatasan anggaran. "Kalau dihitung-hitung memang untuk melaksanakan UNBK biaya yang harus dikeluarkan cukup besar, apalagi dengan jumlah siswa peserta UN yang cukup banyak,” katanya.
Namun demikian, lanjut dia, diharapkan untuk pelaksanaan UN tahun depan sekolah yang melaksanakan UN dengan sistem UNBK bisa lebih banyak. "Kita akan mengusahakan agar ada bantuan anggaran baik dari Pemerintah Provinsi maupun Pusat. Apalagi tahun depan kabarnya pelaksanaan UN akan diambil alih oleh Pemerintah Provinsi," ujarnya.
Namun demikian, kata Imran, pelaksanaan UN di Kabupaten Ciamis secara umum cukup aman. Bahkan, dari sisi kepesertaan, pada pelaksanaan UN 2016 hampir seratus persen peserta UN baik di SMA maupun SMK dan MA bisa mengikuti UN. Adapun beberapa sekolah yang tidak atau belum melaksanakan UNBK pada UN 2016 kebanyakan mengaku terkendala oleh sarana dan prasarana khususnya perangkat komputer.
Kepala SMK Taruna Bangsa Ciamis, Agus Gusanto, S.Pd. didampingi Ketua Yayasan Taruna Bangsa sewaktu dikonfirmasi tim Lawu News di sela-sela kegiatan UNBK menegaskan keoptimisan pelaksanaan UNBK di SMK Taruna Bangsa. Kesiapan itu dilihat dari segi jumlah ketersediaan komputer, jaringan internet, termasuk kesiapan dari masing-masing pelajar di sekolahnya. Pihaknya berharap UN dengan sistem CBT dapat meningkatkan kejujuran siswa dan pihak sekolah sendiri. Tujuannya untuk menguji kejujuran siswa. “Revolusi mental itu mesti mengedepankan etos kerja, kejujuran dan gotong-royong. Kejujuran ini yang kita harapkan, bagaimana lulusan kita menjadi generasi yang jujur dan berakhlakulkarimah,” tegas Agus yang diamini Ketua Yayasan Taruna Bangsa Firman Yusuf.
Selain itu, UN berbasis komputer juga guna mengefisiensikan pelaksanaan UN konvensional yang selama ini dinilai ribet. Dengan UN sistem CBT ini, pihaknya bisa melihat indeks dan integritas sekolah sejauhmana hasil pembelajaran selama ini. “Persiapan yang ditempuh pihak SMK Taruna Bangsa untuk mensukseskan UN sistem CBT dengan melengkapi kebutuhan sarana dan prasarana menyangkut kesiapan teknisi karena UNBK berkaitan dengan teknik. Saat ini perlengkapan untuk komputer sudah ada sekitar 100 unit ditambah 10 unit komputer cadangan yang didukung 4 orang tenaga teknisi, hal itu sesuai dengan syarat dan ketentuan yang diharuskan yaitu sepertiga dari peserta Ujian Nasional,” kata Agus.
Untuk peserta UN sistem CBT di Taruna Bangsa, kata Agus, diikuti sebanyak 271 siswa yang terdiri dari 3 program kompetensi keahlian yaitu TKR, TKJ dan keperawatan. Untuk mensukseskan UN dengan sistem CBT beberapa pelatihan baik simulasi dan Try Out sudah dilaksanakan.”Sampai saat ini tidak ada kendala berarti, Alhamdulillah bisa diatasi dengan baik berkat kerjasama dan perjuangan yang luar biasa dari rekan-rekan guru pembina dan pembimbing yang bekerja sampai larut malam untuk suksesnya UN dengan sistem CBT. (MAMAY).