Puspen TNI (LawuPost) Politik itu cita-citanya mulia untuk mensejahterakan rakyat
dimanapun, kalau politik ada yang tidak benar itu hanya perilaku perorangan saja karena tergiur
kekuasaan semata. Demikian disampaikan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo saat memberikan pembekalan kepada
100 Calon
Kader Amanat Utama PAN (Partai Amanat Nasional), terdiri dari para Pengurus Harian DPP PAN dan Anggota Fraksi
PAN DPR-RI, di Hotel Lorin,
Sentul-Bogor, Jawa Barat, Sabtu (27/2/2016).
Dalam pembekalan yang
bertajuk “Memahami Ancaman,
Menyadari Jati Diri Sebagai Modal Membangun Menuju Indonesia Emas” Panglima TNI mengingatkan
Kader PAN tentang ancaman yang sedang dan akan dihadapi bangsa Indonesia. Yaitu
Proxy War, ancaman tersebut sudah
berada dan melanda semua lini kehidupan bernegara, berbangsa bahkan sudah hadir
ditengah kehidupan keluarga.
Lebih rinci
dijelaskan oleh Panglima TNI, konkritnya ancaman tersebut seperti demo anarkis
buruh perusahaan, tawuran pelajar dan tawuran mahasiswa yang berujung
pembakaran fasilitas kampus, adu domba memecah belah TNI-POLRI, memecah belah
Parpol, rekayasa sosial dengan memanfaatkan media dan maraknya penyalahgunaan
Narkoba.
“Semua kejadian
tersebut didesain dan dikendalikan dari luar oleh tangan-tangan yang tidak
kelihatan dengan memanfaatkan orang dalam. Sehingga hal ini tidak disadari
bahwa bangsa Indonesia sedang menuju ke kehancuran,” demikian ujar Panglima TNI
Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.
Diakhir pembekalannya,
Panglima TNI menyampaikan 5 (lima) pesan kepada Kader PAN sebagai sesama anak
bangsa yang punya tanggung jawab moral terhadap kemakmuran NKRI. “Dalam jalankan
amanah politik harus tetap tebarkan salam, jalin silaturahmi, saling
menasehati, perbanyak berbuat kebajikan dan cegah segala tindakan kemungkaran,”
pungkasnya.
Autentikasi : Kabidpenum Puspen TNI, Kolonel Czi Berlin G.
S.Sos., M.M.
Posting Komentar