Puspen TNI (LawuPost)
Ditengah-tengah
bangsa Indonesia masih akan menghadapi berbagai
kondisi dalam
lingkup global,
regional, dan nasional yang dapat menjadi tantangan sekaligus ancaman bagi
keberhasilan pembangunan nasional. Mencermati perkembangan lingkungan strategis tersebut
dan berbagai ancaman yang ada, dengan penuh rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa,
sampai saat ini TNI tetap mampu melaksanakan tugas pokok dan tanggung jawabnya dengan baik. Hal ini tentunya tidak terlepas dari kerja
keras, disiplin dan kesungguhan segenap Prajurit TNI, tidak terkecuali para penyelenggara fungsi
logistik.
Hal tersebut dikemukakan Kepala Staf Umum (Kasum)
TNI Laksdya TNI Dr. Didit Herdiawan M.P.A., M.B.A pada saat membuka Rapat
Koordinasi Logistik (Rakorlog) TNI tahun 2016, dengan tema “Dilandasi Loyalitas, Moralitas dan Integritas, Komunitas Logistik Siap
Meningkatkan Dukungan Logistik Guna Mewujudkan TNI yang Kuat, Hebat,
Profesional dan Dicintai Rakyat” yang diikuti 150 personel TNI (AD, AL, AU), bertempat di Aula Gatot Subroto, Mabes TNI,
Cilangkap, Jakarta, Selasa (19/01/2016).
Kasum TNI juga mengatakan bahwa, tugas-tugas selanjutnya yang harus
dilaksanakan oleh penyelenggara fungsi logistik TNI dalam rangka pembinaan dan
penggunaan kekuatan TNI secara proporsional, profesional, efektif dan efisien
pada masa mendatang akan lebih berat dan kompleks, mengingat berbagai kendala yang
dihadapi pada tahun 2015 yang lalu diprediksi masih akan terjadi pula pada tahun-tahun
berikutnya.
“Kendala-kendala tersebut akan berpengaruh secara signifikan terhadap
upaya-upaya penyelenggaraan logistik untuk mendukung pelaksanaan tugas-tugas
operasional TNI dalam pengamanan wilayah nasional, misi pemeliharaan dan
perdamaian dunia serta misi kemanusiaan dan penanggulangan akibat bencana alam,” ujar Laksdya TNI Dr. Didit Herdiawan.
Lebih lanjut Kasum TNI
menyampaikan bahwa, peran industri pertahanan nasional juga
terlihat semakin nyata dalam pemenuhan sebagian kebutuhan MEF. Lahirnya Undang-Undang No. 16 Tahun 2012
tentang Industri Pertahanan turut mewarnai langkah-langkah kebijakan pemenuhan Alutsista
TNI melalui industri-industri pertahanan yang berada di dalam negeri.
“Industri
pertahanan nasional pada masa mendatang akan lebih diberdayakan, baik melalui
inisiatif pengembangan mandiri maupun program kerja sama Transfer Of Technology dengan
negara lain. Disamping membangun dan meningkatkan kemampuan Alutsista, pemerintah
juga berupaya meningkatkan kesejahteraan Prajurit TNI dan PNS di lingkungan TNI. Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan
pengabdian para Prajurit dan PNS TNI kepada bangsa dan Negara,”
tandas Kasum TNI.
Sementara itu dalam kesempatan yang sama Asisten
Logistik (Aslog) Panglima TNI Marsda TNI Nugroho Prang Sumadi mengharapkan
kepada seluruh peserta Rakorlog agar berupaya untuk meningkatkan kemampuan
dukungan logistik TNI di masa mendatang. Oleh karenanya, perlu ditingkatkan
mekanisme dukungan logistik mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan
pengendalian serta administrasi pertanggungjawaban yang akuntabel dan transparan,
guna menjamin kesinambungan pembangunan kekuatan dan kemampuan TNI sesuai
pentahapan dalam Renstra 2015-2019. Dan dapat
menghasilkan ide dan solusi, disertai tekad yang kuat untuk mengeliminir bahkan
bila mungkin menghilangkan segala permasalahan yang ada, agar pelaksanaan
dukungan logistik TNI dimasa mendatang lebih baik dan optimal.
Autentikasi : Kabidpenum
Puspen TNI, Kolonel Czi Berlin G. S.Sos., M.M