Merauke (LawuPost) Dansatgas Yonif 301/PKS Letkol Inf Mahfud As’at mewakili Dankosektor Selatan, melepas peserta Pawai Ta’aruf dalam rangka memperingati Tahun baru 1 Muharam, Sabtu (24/10).
Pawai Ta’aruf yang diikuti oleh 800 anak-anak sekolah TK, SD, SMP,SMA dan 35 orang anak yatim, berjalan diiringi lantunan nada-nada Islami yang dilantunkan dengan seni Tradisi sunda yaitu Angklung.
Menurut Dansatgas Yonif 301/PKS, angklung pertama kalinya diperkenalkan di sekolah-sekolah dan mendapat tanggapan yang antusias dari anak-anak. Mereka sangat menyukainya bahkan dalam kegiatan acara-acara yang dilaksanakan di sekolah, angklung selalu diupayakan untuk ditampilkan.
Setelah cukup lama mereka mendapat pembelajaran seni angklung, akhirnya musik angklung inipun dapat menjadi pengiring kegiatan Pawai Taaruf , yang dilaksanakan secara bersama dan sederhana. Pelatih angklung mendampingi anak-anak yang memainkan Angklung.
Selain kegiatan acara Pawai Ta’aruf ini Satgas Kosektor Selatan Brigif 15 Kujang II dan Sagas Yonif 301/PKS memberikan santunan kepada anak yatim yaitu berupa alat tulis sejumlah 30 Set yang dilaksanakan di Mesjid Madrasah Ibtidaiyah dan pemberian hadiah-hadiah kepada juara yang berprestasi dalam kegiatan Adzan, Wudlu, baca Al-Qur’an dan menulis Kaligrafi.
Pemberian santunan kepada anak yatim dan hadiah kepada anak yang berprestasi ini merupakan wujud kepedulian Satgas Kosektor dan Satgas Yonif 301/PKS kepada anak-anak yang berprestasi dalam mengembangkan bidang kemampuan yang dimilikinya.
Lebih jauh Letkol Inf Mahfud As’at menjelaskan , pengenalan seni tradisi sunda berupa Angklung di wilayah Assikie ini mendapat tanggapan yang begitu Positif dan sangat antusias sekali dalam menerima dan memainkannya. Getaran nada-nada dari angklung ini sangat menyentuh membuat minat hati untuk menyentuh dan memainkanya.
Wajar kiranya angklung sangat diminati dan digemari, karena angklung merupakan seni Tradisi yang turun temurun dimainkan dari generasi ke generasi. Masyarakat di kota assikie ini merasa sangat terhibur dengan nada yang dihasilkan dari getaran angklung tersebut, masyarakat berharap alat musik khas Jawa Barat berupa angklung ini untuk terus lebih di kembangkan lagi sehingga alat-alat musik Tradisi Daerah tetap bisa di lestarikan untuk lebih dikenal Dunia. (Papen Satgas Kosektor Selatan Papua/Rega)
Posting Komentar