Bandung (LawuPost) Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Dedi Kusnadi Thamim mengimbau kepada seluruh masyarakat kota Bandung khususnya dan masyarakat Jawa Barat secara umum, agar situasi yang sudah berjalan kondusif, tertib dan aman dapat tetap terpelihara. Jangan mudah terprovokasi oleh pihak-pihak yang 
ingin mengambil keuntungan dari situasi yang kacau dan upaya mengadu domba, seprerti kejadian di Tolikara Papua. Demikian dikatakan Pangdam sesaat setelah sampai di Depan Gedung Merdeka jalan Asia Afrika, setelah berkeliling meng”Gowes” 
sepedanya berkeliling kota Bandung, Minggu, (2/8)
Lebih lanjut Pangdam berharap agar sikap saling menghormati, toleransi, kebersamaan, gotong royong yang sudah terjalin selama ini agar tetap dibudayakan. Kemudian budayakan juga ketertiban, kebersihan serta pelihara apa yang telah di bangun sebagai cagar budaya, untuk keindahan kota Bandung agar tetap dilesatarikan.
Sementara itu Kapendam III/Siliwangi Kolonel Arm Robertson Ismail mengatakan bahwa Kodam telah berupaya untuk meredam dampak kejadian di Tolikara Papua, yang micu beberapa protes dan gejolak perpecahan antar umat beragama. Seluruh Komando kewilayahan jajaran Kodam III/Silwiangi telah merapatkan kembali barisan dan menjalin komunikasi antar tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda untuk tidak merspon secara berlebihan kejadian di Tolikara, Papua. “Semuanya sudah diredam, di beberapa daerah telah ditandatangani deklarasi damai antara tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan pemerintah serta aparat keamanan” ujar Robertson.
Berkaitan Kegiatan Gowes, kapendam mengatakan bahwa kegiatan Gowes bagi anggota di lingkungan Kodam III/Siliwangi tetap di laksanakan secara rutin, disamping untuk menjaga kesehatan tubuh, juga secara langsung memantau dan melihat dari dekat situasi Bandung secara langsung di lapangan. “Kita dapat lebih dekat dengan masyarakat juga mengajak masyarakat untuk menggunakan sepeda yang dapat berfungsi sebagai alat transportasi tanpa polusi” ujar Kapendam . Turut dalam kegiatan gowes siliwangi tersebut para staf ahli Pangdam, para Asisten dan para Dan/Ka satbalak kodam III/Siliwangi. (Pendam III/Siliwangi/Rega)
ingin mengambil keuntungan dari situasi yang kacau dan upaya mengadu domba, seprerti kejadian di Tolikara Papua. Demikian dikatakan Pangdam sesaat setelah sampai di Depan Gedung Merdeka jalan Asia Afrika, setelah berkeliling meng”Gowes” 
sepedanya berkeliling kota Bandung, Minggu, (2/8)Lebih lanjut Pangdam berharap agar sikap saling menghormati, toleransi, kebersamaan, gotong royong yang sudah terjalin selama ini agar tetap dibudayakan. Kemudian budayakan juga ketertiban, kebersihan serta pelihara apa yang telah di bangun sebagai cagar budaya, untuk keindahan kota Bandung agar tetap dilesatarikan.
Sementara itu Kapendam III/Siliwangi Kolonel Arm Robertson Ismail mengatakan bahwa Kodam telah berupaya untuk meredam dampak kejadian di Tolikara Papua, yang micu beberapa protes dan gejolak perpecahan antar umat beragama. Seluruh Komando kewilayahan jajaran Kodam III/Silwiangi telah merapatkan kembali barisan dan menjalin komunikasi antar tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda untuk tidak merspon secara berlebihan kejadian di Tolikara, Papua. “Semuanya sudah diredam, di beberapa daerah telah ditandatangani deklarasi damai antara tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan pemerintah serta aparat keamanan” ujar Robertson.
Berkaitan Kegiatan Gowes, kapendam mengatakan bahwa kegiatan Gowes bagi anggota di lingkungan Kodam III/Siliwangi tetap di laksanakan secara rutin, disamping untuk menjaga kesehatan tubuh, juga secara langsung memantau dan melihat dari dekat situasi Bandung secara langsung di lapangan. “Kita dapat lebih dekat dengan masyarakat juga mengajak masyarakat untuk menggunakan sepeda yang dapat berfungsi sebagai alat transportasi tanpa polusi” ujar Kapendam . Turut dalam kegiatan gowes siliwangi tersebut para staf ahli Pangdam, para Asisten dan para Dan/Ka satbalak kodam III/Siliwangi. (Pendam III/Siliwangi/Rega)
Posting Komentar