Simalungun (Lawu Post) Dalam rangka mempererat tali silaturrahmi, Bupati Simalungun DR JR Saragih SH MM menghadiri perhelatan ‘marsombuh sihol’ warga etnis Simalungun se-Provinsi Kalimantan Tengah yang diadakan di GPU (gedung pertemuan umum) Palampang Tarung Kota Palangkaraya, Sabtu, 13/6/2015.
Rombongan bupati disambut pihak panitia, Pemerintah Kota Palangkaraya yang diwakili Sekda Ir. Gandarani dan Ketua Dewan Adat Dayak Provinsi Kalimantan Tengah, Sabran Samad. Tortor (tarian) sombah diperagakan oleh HIMAPSI pemuda GKPS Palangkaraya. Acara ini diawali dengan mengumandangkan lagu Indonesia Raya, dilanjutkan doa yang dibawakan Vikar Pdt Marganda Purba.
Ketua Panitia, Jayani Simarmata menyatakan rasa sukacita yang mendalam atas kehadiran Bupati Simalungun dan rombongan. Menurutnya Hal ini tidak pernah terjadi pada waktu-waktu sebelumnya.
Sementara itu, tokoh masyarakat Simalungun yang juga menjabat sebagai Ketua IKS (Ikatan Keluarga Simalungun) Palangkaraya, Kompol Jhony Saragih SH mengungkapkan perasaan salut atas kehadiran JR Saragih beserta rombongan. Ia berharap perhatian Bupati Simalungun tidak berhenti sampai pada kegiatan ‘marsombuh Sihol’ itu saja. Menurutnya, masih banyak dukungan yang diharapkan oleh warga Simalungun di Palangkaraya dari Pemkab Simalungun.
Ketua Dewan Adat Dayak, Sabran Samad menyatakan bahwa masyarakat di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah hidup dengan falsafah ‘Betang’ yang terdiri dari empat pilar yaitu, jujur, hidup dalam kesetaraan tanpa ada kasta-kasta, hidup dalam kebersamaan dan wajib menjadi abdi hukum. Masyarakat dayak sangat senang hidup dalam ‘betang’ dan mengharapkan masyarakat Simalungun dapat menyesuaikan sehingga tercapai ketentraman dan ketertiban di tengah-tengah masyarakat.
Bupati JR Saragih dalam sambutannya mengatakan, kegiatan marsombuh sihol ini dapat mempererat tali kekeluargaan antara warga Simalungun, sekaligus melestarikan budaya kepada generasi muda Simalungun yang berdomisili di Palangkaraya dan sekitarnya. Generasi muda dapat lebih mengenal adat, budaya dan bahasa Simalungun. Oleh karena itu diharapkan GKPS sebagai Gereja menjadi media yang dapat mengajarkan bahasa dan budaya Simalungun kepada generasi muda. (M.Parulian Doloksaribu/Hotbi Sianturi)
Rombongan bupati disambut pihak panitia, Pemerintah Kota Palangkaraya yang diwakili Sekda Ir. Gandarani dan Ketua Dewan Adat Dayak Provinsi Kalimantan Tengah, Sabran Samad. Tortor (tarian) sombah diperagakan oleh HIMAPSI pemuda GKPS Palangkaraya. Acara ini diawali dengan mengumandangkan lagu Indonesia Raya, dilanjutkan doa yang dibawakan Vikar Pdt Marganda Purba.
Ketua Panitia, Jayani Simarmata menyatakan rasa sukacita yang mendalam atas kehadiran Bupati Simalungun dan rombongan. Menurutnya Hal ini tidak pernah terjadi pada waktu-waktu sebelumnya.
Sementara itu, tokoh masyarakat Simalungun yang juga menjabat sebagai Ketua IKS (Ikatan Keluarga Simalungun) Palangkaraya, Kompol Jhony Saragih SH mengungkapkan perasaan salut atas kehadiran JR Saragih beserta rombongan. Ia berharap perhatian Bupati Simalungun tidak berhenti sampai pada kegiatan ‘marsombuh Sihol’ itu saja. Menurutnya, masih banyak dukungan yang diharapkan oleh warga Simalungun di Palangkaraya dari Pemkab Simalungun.
Ketua Dewan Adat Dayak, Sabran Samad menyatakan bahwa masyarakat di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah hidup dengan falsafah ‘Betang’ yang terdiri dari empat pilar yaitu, jujur, hidup dalam kesetaraan tanpa ada kasta-kasta, hidup dalam kebersamaan dan wajib menjadi abdi hukum. Masyarakat dayak sangat senang hidup dalam ‘betang’ dan mengharapkan masyarakat Simalungun dapat menyesuaikan sehingga tercapai ketentraman dan ketertiban di tengah-tengah masyarakat.
Bupati JR Saragih dalam sambutannya mengatakan, kegiatan marsombuh sihol ini dapat mempererat tali kekeluargaan antara warga Simalungun, sekaligus melestarikan budaya kepada generasi muda Simalungun yang berdomisili di Palangkaraya dan sekitarnya. Generasi muda dapat lebih mengenal adat, budaya dan bahasa Simalungun. Oleh karena itu diharapkan GKPS sebagai Gereja menjadi media yang dapat mengajarkan bahasa dan budaya Simalungun kepada generasi muda. (M.Parulian Doloksaribu/Hotbi Sianturi)
Posting Komentar