Selamat Datang Di Website Lawupost.com (Menyatukan Inspirasi Dan Motivasi) Stop Mata Rantai Thalasemia | Lawu Post

Stop Mata Rantai Thalasemia

Sabtu, 01 Februari 20200 comments

Cimahi (LawuPost.Com) Thalasemia adalah kelainan darah bawaan yang ditandai oleh kurangnya protein pembawa oksigen (hemoglobin) dan jumlah sel darah merah dalam tubuh yang kurang dari normal.

Thalasemia terjadi akibat kelainan genetik. Gen yang mengalami kelainan (mutasi) adalah gen yang menghasilkan komponen sel darah merah (hemoglobin). Kondisi ini menyebabkan gangguan produksi sel darah merah yang sehat, sehingga sel darah merah akan lebih cepat dihancurkan. Kondisi ini membuat penderita thalasemia mengalami anemia atau kurang darah.

Jika salah satu orang tua memiliki kelainan genetik yang menyebabkan thalasemia, anak yang dilahirkan berisiko mengalami thalasemia jenis ringan (thalasemia minor). Namun jika kedua orang tua memiliki kelainan genetik ini, anak yang dilahirkan berisiko mengalami thalasemia yang berat, yaitu thalasemia mayor.

Menurut data, ada Sekitar 78 orang warga Cimahi pengidap penyakit Thalasemia yang sering melakukan transfusi darahnya ke Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung. Ungkap Raden ayu Roosye andryani Manager Project U management di sela sosialisasinya di aula kantor, Kecamatan Cimahi Utara, Sabtu (02/1/20).

“Kami dapatkan sumbernya, dari pasien yang berobat ke RS Hasan Sadikin, sementara untuk yang berobat ke RSUD Cibabat kami belun dapatkan infonya."

Pengidap penyakit ini, lanjutnya, harus diberikan perhatian khusus. Sebenarnya penyakit ini bisa terdeteksi semenjak lahir. “Dan jika sudah terdeksi, mereka harus transfusi darah seumur hidupnya.”

Tujuan sosialisasi ini, katanya, untuk memutuskan mata rantai dengan memberikan informasi terkait Thalasemia, “sosialisasi ini sudah kami lakukan dua kali, disini dan di pendopo kantor DPRD Kota Cimahi,” tutur ayu.

Namun, pihak pemerintah khususnya Dinas Kesehatan masih belum mau melirik kegiatan ini, padahal pihaknya hanya butuh dukungan saja bukan untuk meminta materi.

“Kami tidak akan meminta anggaran. Malah saya ingin merubah ‘mindset’ pihak terkait kepada kami, terkait dana.” Tegas ayu.

Sementara bapa Ngatiyana Wakil Walikota yang turut di undang mengatakan, sosialisasi seperti ini harus terus digalakan. “Dengan banyaknya informasi tentang penyakit ini, bisa di cegah sejak dini, malah saat dalam kandungan.” Pungkasnya.***

Team Redaksi www.lawupost.com
Reni
Share this article :

Posting Komentar

NUSANTARA BERSATU

EDISI TABLOID CERDAS

EDISI TABLOID CERDAS
 
Support : Creating Website | Lawupost | Lawupost Template
Copyright © 2011. Lawu Post - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Lawupost Template
Proudly powered by Lawupost