Ciamis (LawuPost) - Ketua Kadin Jabar, Agung S. Sutrisno mengimbau agar para pengusaha tidak mengandalkan APBD untuk menjalankan perusahaannya. Pengusaha harus mulai mengerjakan proyek pembangunan di luar anggaran pemerintah. Hal itu, kata Agung, karena kondisi keuangan negara dalam APBN mengalami defisit sangat besar mencapai Rp 270 triliun yang akan berimbas ke daerah. “Para pengusaha perlu mencari strategi baru dalam menjalankan perusahaannya dengan tidak mengandalkan APBD. Masih banyak proyeksi di luar anggaran pemerintah. Oleh karena itu, para pengusaha harus pandai mencari investor, “ujar Agung usai melantik Pengurus Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kabupaten Ciamis periode 2016-2021.
Menurutnya, Kadin harus memiliki program strategis untuk menandatangkan investor dengan melakukan pemetaan sentra ekonomi baru. Seperti upaya yang dilakukan Kadin dalam mendorong pembangunan Bandara Kertajati di Majalengka atau Bandara Internasional Jawa Barat (BJB). “Kadin diminta oleh Bappenas untuk mengkaji pemetaan wilayah ekonm baru, salah satu usulan Kadin, Jawa Barat harus memiliki bandara Internasional di wilayah timur. Usulan itu direspon dengan membangun Bandara Kertajati (BIJB), “ujarnya.
Buapti Ciamis, H. Iing Syam Arifien pada kesempatan tersebut menegaskan, untuk mendukung akses ke Bandara Kertajati, Pemkab Ciamis sudah menghotmix jalan sepanjang 40 kilometer dari jalur Ciamis-Panjalu-Sukamantri-Majalengka. Sehingga jarak tempuh dari Ciamis bisa dipersingkat ketimbang menggunakan jalur lain. “Sarana infrastruktur jalan yang baik diharapkan bisa menumbuhkan sektor ekonomi baru, disepanjang jalur menuju bandara kertajati. Karena diprediksi mayoritas penguna Bandara Kertajati khususnya dari wilayah Priangan Timur akan menggunakan jalur melalui Sukamantri, “ujarnya.
Selain itu, kata H. Iing, bendungan Leuwikeris yang saat ini sedang dalam proses pembangunan akan menjadi objek wisata baru di pusat Kota Ciamis. Sehingga akan menjadi peluang bagi para pelaku usaha baik dari sektor, industri pariwisata, ekonomi kreatif, pertanian dan usaha lainnya. “Bendungan Leuwikeris ada di Kota. Jaraknya hanya 300 meter sampai 1 kilometer dari jalan Kabupaten. Ini potensi yang harus disambut pengusaha menjadikan bendungan Leuwikeris menjadi potensi ekonomi baru di Kabupaten Ciamis di tahun 2022, “ujarnya.
Sementara itu, Ketua Kadin Ciamis terpilih, Johny Jalil Anwar menuturkan setelah dikukuhkan mengharapkan kerjasama dan aktif baik dengan pemerintah eksekutif maupun legislatif serta dengan pihak lain. Johny mengajak kepada seluruh pengusaha di Ciamis unik menggali, membina dan menumbuhkan potensi bisnis di Kabupaten Ciamis. Kemudian menjadi bangkitan pembangunan bagi daerah lain.
Selain itu juga mengoptimalkan sumber daya alam di Ciamis agar mampu menampung pendapatan asli daerah. “Kadin Ciamis sudah mengalami kevakuman cukup lama sekitar 15 tahun. Padahal keberadaan organisasi ini sangat penting terutama untuk kemajuan industri Ciamis. Dukungan sarana dan prasarana dari pemerintah sangat dibutuhkan terutama penerbitan peraturan Bupati. Seperti yang sudah dilakukan di Kabupaten/Kota yang lain, “ujarnya.
Sementara itu Ketua Kadin Kota Banjar H. Mochammad Rachmat yang datang menghadiri acara pelantikan Pengurus Kadin Ciamis sangat menyambut baik karena Kadin Ciamis merupakan wilayah kerja Kadin yang berbatasan tepat dengan Kota Banjar. Semoga dapat terjalin kerjasama yang lebih baik antara Kadin Ciamis dan Kadin Banjar serta lebih idealnya bersama Kadin Pangandaran karena tiga Kota Kabupaten ini sangat banyak potensi – potensi perekonomian yang berkesinambungan untuk bersama – sama di kerjasamakan berdampingan untuk menggali potensi besar tersebut menjadi nyata produktif.
Rachmat berharap semoga dengan definitifnya ketua dan pengurus Kadin ciamis yang sebelumnya kurang lebih dalam 10 tahun stagnan dan kini dapat bangkit dan sukses dalam mengorganisi dan memacu peningkatan ekonomi para pengusaha khsusunya di wilayah Kabupaten Ciamis. (mamay)
Menurutnya, Kadin harus memiliki program strategis untuk menandatangkan investor dengan melakukan pemetaan sentra ekonomi baru. Seperti upaya yang dilakukan Kadin dalam mendorong pembangunan Bandara Kertajati di Majalengka atau Bandara Internasional Jawa Barat (BJB). “Kadin diminta oleh Bappenas untuk mengkaji pemetaan wilayah ekonm baru, salah satu usulan Kadin, Jawa Barat harus memiliki bandara Internasional di wilayah timur. Usulan itu direspon dengan membangun Bandara Kertajati (BIJB), “ujarnya.
Buapti Ciamis, H. Iing Syam Arifien pada kesempatan tersebut menegaskan, untuk mendukung akses ke Bandara Kertajati, Pemkab Ciamis sudah menghotmix jalan sepanjang 40 kilometer dari jalur Ciamis-Panjalu-Sukamantri-Majalengka. Sehingga jarak tempuh dari Ciamis bisa dipersingkat ketimbang menggunakan jalur lain. “Sarana infrastruktur jalan yang baik diharapkan bisa menumbuhkan sektor ekonomi baru, disepanjang jalur menuju bandara kertajati. Karena diprediksi mayoritas penguna Bandara Kertajati khususnya dari wilayah Priangan Timur akan menggunakan jalur melalui Sukamantri, “ujarnya.
Selain itu, kata H. Iing, bendungan Leuwikeris yang saat ini sedang dalam proses pembangunan akan menjadi objek wisata baru di pusat Kota Ciamis. Sehingga akan menjadi peluang bagi para pelaku usaha baik dari sektor, industri pariwisata, ekonomi kreatif, pertanian dan usaha lainnya. “Bendungan Leuwikeris ada di Kota. Jaraknya hanya 300 meter sampai 1 kilometer dari jalan Kabupaten. Ini potensi yang harus disambut pengusaha menjadikan bendungan Leuwikeris menjadi potensi ekonomi baru di Kabupaten Ciamis di tahun 2022, “ujarnya.
Sementara itu, Ketua Kadin Ciamis terpilih, Johny Jalil Anwar menuturkan setelah dikukuhkan mengharapkan kerjasama dan aktif baik dengan pemerintah eksekutif maupun legislatif serta dengan pihak lain. Johny mengajak kepada seluruh pengusaha di Ciamis unik menggali, membina dan menumbuhkan potensi bisnis di Kabupaten Ciamis. Kemudian menjadi bangkitan pembangunan bagi daerah lain.
Selain itu juga mengoptimalkan sumber daya alam di Ciamis agar mampu menampung pendapatan asli daerah. “Kadin Ciamis sudah mengalami kevakuman cukup lama sekitar 15 tahun. Padahal keberadaan organisasi ini sangat penting terutama untuk kemajuan industri Ciamis. Dukungan sarana dan prasarana dari pemerintah sangat dibutuhkan terutama penerbitan peraturan Bupati. Seperti yang sudah dilakukan di Kabupaten/Kota yang lain, “ujarnya.
Sementara itu Ketua Kadin Kota Banjar H. Mochammad Rachmat yang datang menghadiri acara pelantikan Pengurus Kadin Ciamis sangat menyambut baik karena Kadin Ciamis merupakan wilayah kerja Kadin yang berbatasan tepat dengan Kota Banjar. Semoga dapat terjalin kerjasama yang lebih baik antara Kadin Ciamis dan Kadin Banjar serta lebih idealnya bersama Kadin Pangandaran karena tiga Kota Kabupaten ini sangat banyak potensi – potensi perekonomian yang berkesinambungan untuk bersama – sama di kerjasamakan berdampingan untuk menggali potensi besar tersebut menjadi nyata produktif.
Rachmat berharap semoga dengan definitifnya ketua dan pengurus Kadin ciamis yang sebelumnya kurang lebih dalam 10 tahun stagnan dan kini dapat bangkit dan sukses dalam mengorganisi dan memacu peningkatan ekonomi para pengusaha khsusunya di wilayah Kabupaten Ciamis. (mamay)
Posting Komentar