Ciamis (LawuPost) - Infrastruktur jalan raya merupakan prasarana transportasi darat yang memegang peranan yang sangat penting dalam sektor perhubungan terutama untuk kesinambungan distribusi barang dan jasa. Keberadaan jalan raya tidak dipungkiri sangat diperlukan untuk menunjang laju pertumbuhan ekonomi seiring dengan meningkatnya kebutuhan sarana transportasi. Pertumbuhan ekonomi baik pedesaan maupun di perkotaan sangat ditunjang kualitas infrastruktur jalan raya.
Hasil komoditi suatu kawasan dapat dipasarkan ke pasar setempat maupun ke luar wilayah. Jalan raya juga sangat menunjang untuk akses mendapatkan pendidikan, akses mendapatkan pelayanan kesehatan, dan akses pertahanan keamanan wilayah.Oleh karena itu pemerintah Kabupaten Ciamis di tahun 2017 ini sangat memperhatikan pembangunan jalan raya. Bahkan Bupati Ciamis H Iing Syam Arifien berkomiten untuk menjadikan tahun 2015-2017 sebagai tahun infrastruktur yang salah satunya meningkatkan kualitas jalan raya lebih baik.
Bahkan bukan hanya perbaikan melalui lapen (aspal curah), Bupati Ciamis juga berkomitmen untuk meningkatkan kualitas jalan dengan hotmix dan rigid beton. Sehingga diharapkan kualitas jalan lebih baik dan tahan lama dari kerusakan alam dan cuaca ketimbang aspal curah.Pemerintah Kabupaten Ciamis melalui Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Pertanahan (DPUPRP) Kabupaten Ciamis menargetkan tahun 2017 ini melakukan penghotmixan jalan Kabupaten sepanjang 50 kilometer. Penghotmixan jalan bakal disebar di sejumlah ruas jalan di Kecamatan-Kecamatan yang ada di Kabupaten Ciamis.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Pertanahan Kabupaten Ciamis, Drs. H Kusdiana, MM melalui Kepala Bidang Bina Marga, Okta Jabal Nugraha, ST didampingi Seksi Jalan dan Jembatan, Andar Iskandar, S.ST didampingi dan Seksi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan, Aris Taufik Abadi, ST mengaku jika di Kabupaten Ciamis masih banyak jalan yang perlu ditingkatkan kualitasnya dari lapen ke hotmix. Selain lebih bagus kualitasnya, aspal hotmix juga bisa bertahan lama dan tak mudah rusak. “Kita lakukan peningkatan hotmix wilayah yang prioritas penghubung Kecamatan ke Kota, akses Kecamatan ke Kecamatan dan juga di wilayah-wilayah perbatasan Kabupaten/Kota, “kata Okta.
Biaya penghotmixan jalan, kata Okta, bakal diambil dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2017. Menurut dia, DAK tahun 2017 ini hanya sebesar Rp 27,77 miliar, berkurang dari tahun 2016 lalu yang mencapai Rp 55 miliar. Sehingga untuk anggaran dari DAK kemungkinan hanya bisa meningkatkan jalan hotmix sepanjang 24 kilometer. “Memang DAK berkurang hampir setengahnya dari tahun lalu akibat adanya efisiensi anggaran dari pusat. Namun kita tetap usahakan tambahan anggaran dari Banprop dan APBD Kabupaten, mudah-mudahan target hotmix 50 kilometer tahun 2017 bisa terealisasi, “jelasnya.
Ruas jalan yang mendapat prioritas utama penghotmixan dari DAK tahun 2017 adalah jalan Rancah-Janggalaharja, Rancah-Cipicung, Baregbeg-Ciilat, Panumbangan-Panjalu, Lintungpaku-Ciilat dan Kawali-Sadananya. “Keenam ruas jalan tersebut yang sudah pasti bakal mendapat peningkatan hotmix. Saat ini juga pihaknya bakal mengusulkan bantuan anggaran ke pemprov Jabar dan Pemda Ciamis untuk peningkatan jalan Kabupaten. Jalan yang diusulkan diantaranya jalan lingkar selatan, Bojong-Salakaria, Cikohkol-Kalijati, Panjalu-Hujungtiwu dan sejumlah ruas jalan lainnya, “tegas Okta.
Selain melakukan peningkatan jalan, tahun 2017 ini juga Pemda bakal melakukan pemeliharaan dan rehabilitasi jalan Kabupaten sepanjang 35 kilometer. “Memang jalan yang digarap Pemda berkurang karena adanya efisieni anggaran, tahun 2016 lalu Pemda Ciamis telah selesai melakukan peningkatan hotmix sepanjang 95 kilometer dan pemeliharaan jalan sepanjang 75 kilometer, “tandas Okta.
Selain fokus melakukan pemeliharaan dan rehabilitasi jalan, ungkap Okta, Pemkab Ciamis melalui Dinas PU berencana merehabilitasi lima belas jembatan yang tersebar di wilayah Kabupaten Ciamis, yang menjadi akses vital masyarakat dan kondisinya sudah rusak berat yang diakibatkan sudah lapuk bahkan yang diakibatkan bencana alam. “Jembatan yang bakal mendapat porsi anggaran perbaikan dan pergantian yaitu jembatan Karang Kamulyan, jembatan Cimantri Banjarsari, jembatan Kawali-Gereba, jembatan Gegempalan, jembatan Cisalak-Rancah termasuk juga pembangunan jembatan Ciparay Kecamatan Cidolog tahap kedua dimana pada tahun 2016 lalu, jembatan Ciparay baru dibangun bagian abutmentnya saja dengan biaya Rp 1,9 miliar, “ungkapnya.
Pembangunan Ciparay diperkirakan menelan anggaran sekitar Rp 7 miliar sebab pembangunannya dimulai dari awal dimana tadinya hanya sebatas jembatan gantung terbuat dari bambu yang membentang diatas sungai Ciseel. “Pembangunan kelima belas jembatan untuk tahun 2017 merupakan kelanjutan pembangunan dan pemeliharaan jembatan dimana pada tahun 2016 Pemkab Ciamis hanya melakukan pemeliharaan delapan jembatan yaitu jembatan Citanduy-Sukakerta Kecamatan Panumbangan, Cirahong, Cihantap-Kujang Cikoneng, Ciharus-Cihaurbeuti, Wanasigra-Cikoneng, Cisepeut-Baregbeg dan Bojongmengger. Dimana kebanyakan hanya pemeliharaan bagian abutmentnya saja karena sudah keropos terkikis aliran sungai, “kata Okta.
Selain melakukan pemeliharaan delapan jembatan, tandas Okta, pemerintah juga telah melakukan rehabilitasi dan pembangunan terhadap dua belas jembatan diantaranya jembatan Cihideung-Banjar Anyar, jembatan Gadog-Cigayam Banjar Anyar, jembatan Depok-Cihaurbeuti, jembatan Bojong Nangka-Pamarican, jembatan Cibuyut-Cijeungjing, jembatan Tenjolaya-Panumbangan, jembatan Cimandala-Rancah, jembatan Cipalih-Nagrak, jembatan Sanghiang-Panumbangan, jembatan Ciparay-Cidolog, jembatan Cigabag-Cisaga, jembatan Curug-Cikohkol dan jembatan Cigaruguy-Panumbangan. “Jika diotalkan biaya rehabilitasi jembatan selama tahun 2016 mencapai Rp 20 miliar, tandasnya. (mamay)
Hasil komoditi suatu kawasan dapat dipasarkan ke pasar setempat maupun ke luar wilayah. Jalan raya juga sangat menunjang untuk akses mendapatkan pendidikan, akses mendapatkan pelayanan kesehatan, dan akses pertahanan keamanan wilayah.Oleh karena itu pemerintah Kabupaten Ciamis di tahun 2017 ini sangat memperhatikan pembangunan jalan raya. Bahkan Bupati Ciamis H Iing Syam Arifien berkomiten untuk menjadikan tahun 2015-2017 sebagai tahun infrastruktur yang salah satunya meningkatkan kualitas jalan raya lebih baik.
Bahkan bukan hanya perbaikan melalui lapen (aspal curah), Bupati Ciamis juga berkomitmen untuk meningkatkan kualitas jalan dengan hotmix dan rigid beton. Sehingga diharapkan kualitas jalan lebih baik dan tahan lama dari kerusakan alam dan cuaca ketimbang aspal curah.Pemerintah Kabupaten Ciamis melalui Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Pertanahan (DPUPRP) Kabupaten Ciamis menargetkan tahun 2017 ini melakukan penghotmixan jalan Kabupaten sepanjang 50 kilometer. Penghotmixan jalan bakal disebar di sejumlah ruas jalan di Kecamatan-Kecamatan yang ada di Kabupaten Ciamis.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Pertanahan Kabupaten Ciamis, Drs. H Kusdiana, MM melalui Kepala Bidang Bina Marga, Okta Jabal Nugraha, ST didampingi Seksi Jalan dan Jembatan, Andar Iskandar, S.ST didampingi dan Seksi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan, Aris Taufik Abadi, ST mengaku jika di Kabupaten Ciamis masih banyak jalan yang perlu ditingkatkan kualitasnya dari lapen ke hotmix. Selain lebih bagus kualitasnya, aspal hotmix juga bisa bertahan lama dan tak mudah rusak. “Kita lakukan peningkatan hotmix wilayah yang prioritas penghubung Kecamatan ke Kota, akses Kecamatan ke Kecamatan dan juga di wilayah-wilayah perbatasan Kabupaten/Kota, “kata Okta.
Biaya penghotmixan jalan, kata Okta, bakal diambil dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2017. Menurut dia, DAK tahun 2017 ini hanya sebesar Rp 27,77 miliar, berkurang dari tahun 2016 lalu yang mencapai Rp 55 miliar. Sehingga untuk anggaran dari DAK kemungkinan hanya bisa meningkatkan jalan hotmix sepanjang 24 kilometer. “Memang DAK berkurang hampir setengahnya dari tahun lalu akibat adanya efisiensi anggaran dari pusat. Namun kita tetap usahakan tambahan anggaran dari Banprop dan APBD Kabupaten, mudah-mudahan target hotmix 50 kilometer tahun 2017 bisa terealisasi, “jelasnya.
Ruas jalan yang mendapat prioritas utama penghotmixan dari DAK tahun 2017 adalah jalan Rancah-Janggalaharja, Rancah-Cipicung, Baregbeg-Ciilat, Panumbangan-Panjalu, Lintungpaku-Ciilat dan Kawali-Sadananya. “Keenam ruas jalan tersebut yang sudah pasti bakal mendapat peningkatan hotmix. Saat ini juga pihaknya bakal mengusulkan bantuan anggaran ke pemprov Jabar dan Pemda Ciamis untuk peningkatan jalan Kabupaten. Jalan yang diusulkan diantaranya jalan lingkar selatan, Bojong-Salakaria, Cikohkol-Kalijati, Panjalu-Hujungtiwu dan sejumlah ruas jalan lainnya, “tegas Okta.
Selain melakukan peningkatan jalan, tahun 2017 ini juga Pemda bakal melakukan pemeliharaan dan rehabilitasi jalan Kabupaten sepanjang 35 kilometer. “Memang jalan yang digarap Pemda berkurang karena adanya efisieni anggaran, tahun 2016 lalu Pemda Ciamis telah selesai melakukan peningkatan hotmix sepanjang 95 kilometer dan pemeliharaan jalan sepanjang 75 kilometer, “tandas Okta.
Selain fokus melakukan pemeliharaan dan rehabilitasi jalan, ungkap Okta, Pemkab Ciamis melalui Dinas PU berencana merehabilitasi lima belas jembatan yang tersebar di wilayah Kabupaten Ciamis, yang menjadi akses vital masyarakat dan kondisinya sudah rusak berat yang diakibatkan sudah lapuk bahkan yang diakibatkan bencana alam. “Jembatan yang bakal mendapat porsi anggaran perbaikan dan pergantian yaitu jembatan Karang Kamulyan, jembatan Cimantri Banjarsari, jembatan Kawali-Gereba, jembatan Gegempalan, jembatan Cisalak-Rancah termasuk juga pembangunan jembatan Ciparay Kecamatan Cidolog tahap kedua dimana pada tahun 2016 lalu, jembatan Ciparay baru dibangun bagian abutmentnya saja dengan biaya Rp 1,9 miliar, “ungkapnya.
Pembangunan Ciparay diperkirakan menelan anggaran sekitar Rp 7 miliar sebab pembangunannya dimulai dari awal dimana tadinya hanya sebatas jembatan gantung terbuat dari bambu yang membentang diatas sungai Ciseel. “Pembangunan kelima belas jembatan untuk tahun 2017 merupakan kelanjutan pembangunan dan pemeliharaan jembatan dimana pada tahun 2016 Pemkab Ciamis hanya melakukan pemeliharaan delapan jembatan yaitu jembatan Citanduy-Sukakerta Kecamatan Panumbangan, Cirahong, Cihantap-Kujang Cikoneng, Ciharus-Cihaurbeuti, Wanasigra-Cikoneng, Cisepeut-Baregbeg dan Bojongmengger. Dimana kebanyakan hanya pemeliharaan bagian abutmentnya saja karena sudah keropos terkikis aliran sungai, “kata Okta.
Selain melakukan pemeliharaan delapan jembatan, tandas Okta, pemerintah juga telah melakukan rehabilitasi dan pembangunan terhadap dua belas jembatan diantaranya jembatan Cihideung-Banjar Anyar, jembatan Gadog-Cigayam Banjar Anyar, jembatan Depok-Cihaurbeuti, jembatan Bojong Nangka-Pamarican, jembatan Cibuyut-Cijeungjing, jembatan Tenjolaya-Panumbangan, jembatan Cimandala-Rancah, jembatan Cipalih-Nagrak, jembatan Sanghiang-Panumbangan, jembatan Ciparay-Cidolog, jembatan Cigabag-Cisaga, jembatan Curug-Cikohkol dan jembatan Cigaruguy-Panumbangan. “Jika diotalkan biaya rehabilitasi jembatan selama tahun 2016 mencapai Rp 20 miliar, tandasnya. (mamay)
Posting Komentar