Selamat Datang Di Website Lawupost.com (Menyatukan Inspirasi Dan Motivasi) Pangandaran Dapat Dukungan Internasional dalam Program HIV/AIDS | Lawu Post

Pangandaran Dapat Dukungan Internasional dalam Program HIV/AIDS

Minggu, 05 Maret 20170 comments

Pangandaran (LawuPost) - Tiga Kabupaten di Jawa Barat menjadi wilayah prioritas kerja AIDS Healthcare Foundation (AHF), sebuah organisasi internasional yang mendukung program pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS di Indonesia. Ketiga wilayah itu adalah Kabupaten Purwakarta, Indramayu dan Pangandaran. Selain dengan pemerintah dan rumah sakit, AHF juga bekerja sama dengan sejumlah Lembaga Swadaya Masyarakat dalam menjalankan programnya di ketiga Kabupaten tersebut. Demikian terungkap dalam acara kick off Meeting Program AHF Indonesia yang diselenggarakan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat di Bandung.

Wakil Kepala AHF Biro Asia, Yugang Bao PhD mengatakan, ada dua strategi prioritas yang dijalankan oleh AHF yaitu program pencegahan dan tes HIV serta program perawatan dan pengobatan penyakit terkait HIV. Kedua strategi itu dijalankan di berbagai negara yang mendapat dukungan AHF. “Saat ini kami mendukung program pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS di 40 negara di dunia dan 10 negara diantaranya ada di Asia termasuk Indonesia, “ucapnya.

Dukungan AHF pada tahap pertama akan berlangsung hingga tahun 2009 meliputi sejumlah program prioritas diantaranya peningkatan akses layanan HIV/AIDS seperti tes HIV dan pengobatannya oleh kelompok-kelompok masyarakat. Selain itu, AHF Indonesia juga akan memprioritaskan penyediaan layanan HIV/AIDS yang berkualitas dan terjangkau oleh masyarakat luas.

Program AHF dalam membantu penanggulangan epidemi HIV/AIDS di Jawa Barat mendapat sambutan positif dari pemerintah. Seperti diungkapkan dr. H. Dodo Suhendar, MM selaku Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, bantuan dari lembaga internasional seperti AHF  sangat bermanfaat untuk mempercepat upaya mengurangi kasus baru HIV/AIDS khususnya di Jawa Barat. “Jawa Barat memiliki wilayah yang cukup luas dengan jumlah penduduk paling banyak di Indonesia. Hal ini berdampak pada tingginya potensi permasalahan yang ada di masyarakat, termasuk soal HIV/AIDS. Untuk itu kita perlu bekerja sama dengan berbagai pihak yang peduli seperti dengan lembaga internasional AHF ini, “ujarnya.

Lebih jauh Dodo Suhendar juga mengatakan, meskipun saat ini program AHF Indonesia baru masuk tiga Kabupaten, tidak tertutup kemungkinan untuk dikembangkan ke wilayah lainnya. Pasalnya, saat ini dari 27 Kabupaten/Kota yang ada di Jawa Barat seluruhnya sudah melaporkan adanya temuan kasus HIV/AIDS. Seperti diketahui, data Kementerian Kesehatan RI menyebutkan, sejak pertama kali dilaporkan tahun 1987 hingga September 2016, jumlah kumulatif infeksi HIV di Indonesia sebanyak 219.036 kasus dan jumlah AIDS mencapai 82.968 kasus.

Jumlah infeksi HIV tertinggi terjadi di DKI Jakarta (43.738), Jawa Timur (28.979), Papua (23.450), Jawa Barat (21.281) dan Jawa Tengah (15.710). Sedangkan jumlah kasus AIDS terbanyak  dilaporkan dari Jawa Timur (16.432), Papua (13.335), DKI Jakarta (8.190), Bali (6.305), Jawa Tengah (5.611) dan Jawa Barat (4.936). Acara Kick Off Meeting Program AHF di Jawa Barat dihadiri oleh perwakilan dari Kementerian  Kesehatan RI serta Dinas Kesehatan, RSUD, dan LSM dari tiga Kabupaten prioritas kerja program AHF. Kegiatan ini direncanakan berlangsung selama dua hari hingga Rabu, 8 Februari 2017.

Kabupaten Pangandaran
Berdasarkan data yang berhasil dihimpun tim Lawu News di Kabupaten Pangandaran, bertepatan dengan International Condom Day 2017 yang mengusung tema “Always in Fashion” , AIDS Healthcare Foundation (AHF) Indonesia, Selasa (14/02) menggelar kampanye pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS di Kabupaten Pangandaran. Dalam kegiatan yang dipusatkan di Landasan Pacu Susi Air Kabupaten Pangandaran ini dilaksanakan kampanye pencegahan HIV/AIDS menyasar kelompok berisiko tinggi tertular HIV/AIDS, seperti pembeli seks dan pekerja seks komersial.

Wakil Bupati Kabupaten Pangandaran, H. Adang Hadari yang hadir di acara tersebut, dalam sambutannya mengatakan pengurangan risiko tertular HIV salah satunya adalah dengan penggunaan kondom, terutama bagi kelompok yang berisiko tinggi saat melakukan hubungan seksual. “Pengetahuan tentang alat kontrasepsi yang juga berfungsi sebagai pencegah penularan HIV ini perlu diinformasikan kepada masyarakat,” katanya.

H. Adang juga mengakui, penggunaan kondom sampai sekarang masih menjadi kontroversi di tengah masyarakat. Ada yang menerima dan ada yang menolak. Pemerintah Kabupaten Pangandaran mengajak semua pihak untuk memerhatikan kasus HIV/AIDS dan mendukung program penanggulangannya dengan mensosialisasikan penggunaan kondom bagi setiap orang yang berisiko tertular. “Kami sama sekali tidak melegalkan perzinahan dengan kegiatan ini. Maka kita harus hati-hati dan tepat sasaran dalam mensosialisasikannya,” jelasnya.

Sementara itu, Riki Febrian selaku Country Program Manager AHF Indonesia mengungkapkan, saat ini menurut data Kementerian Kesehatan RI, sejak pertama kali dilaporkan tahun 1987 hingga September 2016, jumlah kumulatif infeksi HIV di Indonesia mencapai 219.036 kasus dan jumlah AIDS mencapai 82.968 kasus. “Hubungan seksual berisiko secara heteroseksual menjadi faktor tertinggi penularan kasus HIV/AIDS, hingga mencapai 66%,” ungkapnya.

Hingga kini, secara medis belum ada cara yang ampuh untuk mencegah penularan IMS dan HIV kecuali dengan tidak melakukan hubungan seks sama sekali dan tidak menggunakan narkoba dengan cara disuntikkan. “Menggunakan kondom bagi mereka yang memiiki kebiasaan berganti-ganti pasangan dalam berhubungan seks merupakan salah satu cara pencegahan yang dapat dilakukan,” tambahnya.

Dalam kegiatan yang melibatkan sejumlah pihak di antaranya puskesmas, relawan dan kader, serta tokoh masyarakat ini, juga dilakukan pemberian edukasi tentang HIV/AIDS dipadukan dengan berbagai pentas seni tradisional seperti seni ronggeng, calung, dan tari jaipong. “Dalam kegiatan ini kita juga melakukan tes HIV/AIDS secara gratis dan mendapatkan respon yang cukup tinggi karena lebih dari 800 warga mengikuti tes HIV/AIDS,” ungkap Riki.

Dalam kesempatan itu juga Riki mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Pangandaran dan dinas instansi terkait serta mitra kerja AHF Indonesia yaitu Yayasan Mata Hati Pangandaran, Perkumpulan Setia Indonesia Indramayu, Yayasan Resik Purwakarta, Yayasan LAYAK Jakarta, dan Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) DKI Jakarta atas dukungan yang diberikan, sehingga kegiatan ini bisa berjalan sukses. (mamay)
Share this article :

Posting Komentar

NUSANTARA BERSATU

EDISI TABLOID CERDAS

EDISI TABLOID CERDAS
 
Support : Creating Website | Lawupost | Lawupost Template
Copyright © 2011. Lawu Post - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Lawupost Template
Proudly powered by Lawupost