KBB (LawuPost) Hasil tindak lanjut dari pengawasan langsung yang dilakukan Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (DKP) Kabupaten Bandung Barat (KBB), terhadap program Corporate Social Responsibility (CSR) Coca Cola Poundation berupa bantuan tiga unit komputer untuk Taman Baca Masyarakat (TBM) berujung pengalihan program bantuan tersebut.
Diantara empat yang dicabut bantuannya antara lain TBM Saguling, Peudang, kampung belajar, dan dialihkan ke TBM yang sebelumnya belum mendapatkan seperti Desa Margajaya, Jambudipa, Baturaja dan Cigugur.
Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan KBB Dra. Hj. Euis Suryati M.Si menyampaikan alasan pengalihan bantuan tersebut dikarenakan adanya temuan dari pengawasan langsung yang dilakukan pihaknya seperti, penyalah-gunaan, lemahnya kapasitas sumber daya manusia (SDM) atau gaptek dan inprofesional.
"Oleh karena ini dana CSR, jadi harus benar-benar ada instrumentasi dan pelayanan, sehingga bagi mereka yang tidak jalan, terpaksa kiita cabut MOU-nya dan pindahkan ke pihak yang dinilai lebih siap".
Lebih jauh kepala dinas yang akrab dipanggil Bunda ini menjelaskan, inti dari bantuan ini bertujuan untuk sarana pelayanan perpustakaan, karena mainset kita sudah harus dirubah, perpustakaan bukan hanya tempat membaca tetapi menjadi pusat kegiatan masyarakat.
"Kegiatan masyarakat itu dapat berupa keterlibatan kaum remaja, perempuan, perangkat desa, termasuk kegiatan SKPD, contohnya seperti di DKP selain dari tempat untuk membaca, namun juga ada hasil-hasil kerajinan buah dari mereka membaca (instrumentasi).
Guna menumbuh-kembangkan minat baca masyarakat, Coca Cola Poundation di tahun 2016 memberikan bantuan, berupa 96 unit komputer kepada 32 TBM dan 48 unit di tahun 2017, dimana untuk menyelaraskannya telah diadakan pembekalan berupa bimbingan teknis dan pembinaan secara continue, kepada pengurus masing-masing TBM.
Di bidang perpustakaan, KBB patut berbangga, dengan didaulatnya Dra. Hj. Elin S Abubakar M.Si sebagai Bunda Literasi, dimana ini menjadi yang pertama di Provinsi Jawa Barat. Hal ini tentunya dijadikan momentum dan motivasi tersendiri bagi DKP dalam menjalankan setiap program dari visi misinya. Dengan banyaknya pencapaian, raihan prestasi dan penghargaan yang didapat, merupakan salah satu bukti dampak positif keberadaan dari Bunda Literasi. (Cep/Di)
Diantara empat yang dicabut bantuannya antara lain TBM Saguling, Peudang, kampung belajar, dan dialihkan ke TBM yang sebelumnya belum mendapatkan seperti Desa Margajaya, Jambudipa, Baturaja dan Cigugur.
Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan KBB Dra. Hj. Euis Suryati M.Si menyampaikan alasan pengalihan bantuan tersebut dikarenakan adanya temuan dari pengawasan langsung yang dilakukan pihaknya seperti, penyalah-gunaan, lemahnya kapasitas sumber daya manusia (SDM) atau gaptek dan inprofesional.
"Oleh karena ini dana CSR, jadi harus benar-benar ada instrumentasi dan pelayanan, sehingga bagi mereka yang tidak jalan, terpaksa kiita cabut MOU-nya dan pindahkan ke pihak yang dinilai lebih siap".
Lebih jauh kepala dinas yang akrab dipanggil Bunda ini menjelaskan, inti dari bantuan ini bertujuan untuk sarana pelayanan perpustakaan, karena mainset kita sudah harus dirubah, perpustakaan bukan hanya tempat membaca tetapi menjadi pusat kegiatan masyarakat.
"Kegiatan masyarakat itu dapat berupa keterlibatan kaum remaja, perempuan, perangkat desa, termasuk kegiatan SKPD, contohnya seperti di DKP selain dari tempat untuk membaca, namun juga ada hasil-hasil kerajinan buah dari mereka membaca (instrumentasi).
Guna menumbuh-kembangkan minat baca masyarakat, Coca Cola Poundation di tahun 2016 memberikan bantuan, berupa 96 unit komputer kepada 32 TBM dan 48 unit di tahun 2017, dimana untuk menyelaraskannya telah diadakan pembekalan berupa bimbingan teknis dan pembinaan secara continue, kepada pengurus masing-masing TBM.
Di bidang perpustakaan, KBB patut berbangga, dengan didaulatnya Dra. Hj. Elin S Abubakar M.Si sebagai Bunda Literasi, dimana ini menjadi yang pertama di Provinsi Jawa Barat. Hal ini tentunya dijadikan momentum dan motivasi tersendiri bagi DKP dalam menjalankan setiap program dari visi misinya. Dengan banyaknya pencapaian, raihan prestasi dan penghargaan yang didapat, merupakan salah satu bukti dampak positif keberadaan dari Bunda Literasi. (Cep/Di)
Posting Komentar