Selamat Datang Di Website Lawupost.com (Menyatukan Inspirasi Dan Motivasi) Gas Melon di Ciamis Langka | Lawu Post

Gas Melon di Ciamis Langka

Sabtu, 01 Oktober 20160 comments

Ciamis (LawuPost) – Menjelang hari raya Idul Adha 1437 H, warga Ciamis kota kesulitan mendapatkan si melon untuk memasak. Gas LPG tiga kilogram tersebut mengalami kelangkaan sejak sepekan terakhir. “Di tempat biasa beli gas 3 kg sudah tidak ada, cari kemana-mana juga kosong. Sudah dua hari ini masih susah didapat. Masak terpaksa beli kayu bakar,” ujar Toha (48), warga Lingk. Cibitung Hilir Kelurahan Kertasari, Senin (29/8). Kasti (50) warga lingkungan Bangunsari Kelurahan Maleber Kecamatan Ciamis pun mengaku terpaksa menggunakan kayu bakar.

Keluhan yang sama dialami Darso (57), warga lingkungan Sukamulya Kelurahan Ciamis mengaku cukup kesulitan mencari gas di wilayah Ciamis Kota, baik di pangkalan maupun di warung-warung. Dia mengaku mencari gas melon harus berkeliling hanya mendapatkan satu tabung saja. “Tidak tahu kenapa gas langka begini, di warung-warung kosong, pangkalan juga habis. Kalau habis gas haru cari sampai dapat, mau masak pakai apa kalau bukan pakai gas 3 kg,” keluhnya.

 “Tidak tahu kenapa sekarang sulit didapat, diwarung-warung kosong. Ke pangkalan juga habis, sudah cape setiap hari mencari gas keliling setiap warung, “ujar Aminah (48) warga lingkungan Bojongsari menambahkan.

Sementara itu. Pemilik pangkalan gas 3 kg di Jalan Rumah Sakit Ciamis, Yayah mengatakan kelangkaan gas bukan karena pasokan berkurang, tapi permintaan dari masyarakat meningkat hingga dua kali lipat. Penyebabnya, banyak warga yang hajatan di bulan haji ini sehingga permintaan gas melonjak. “Pasokan tetap sesuai kontrak 1.200 tabung per bulan, tetapi memang permintaan masyarakat yang melonjak mungkin banyak yang melaksanakan hajatan seperti walimatusafar, pernikahan, sunatan. Meski langka harga tidak naik tetap Rp. 16 ribu,”ujarnya.

Menurutnya, gas di pasok ke pangkalan seminggu tiga kali karena biasanya setiap hari terjual 50 tabung. Namun sejak sepekan terakhir permintaan meningkat hingga dua kali lipat. Bahkan baru saja datang gas langsung habis diburu masyarakat. “Hari ini saja (kemarin) ada kiriman jam 10, eh jam 11 sudah habis. Pusing banyak yang nanya, udah dipasang aja tulisan gas sudah habis,” ujarnya.

Isinya diduga Tekor
Kelangkaan gas dirasakan juga warga yang berada di wilayah Kecamatan Sukadana, Kecamatan Baregbeg dan Kecamatan Cipaku, mereka kini kembali dipusingkan dengan sulitnya untuk mendapatkan gas elpiji bersubsidi ukuran 3 kilo gram. Kelangkaan gas bersubsidi dibeberapa wilayah kecamatan tersebut, sudah terjadi sejak dua minggu yang lalu. Wargapun mulai panik karena kesulitan untuk melakukan aktivitas memasak.

Wahyudi (30), salah seorang warga Dusun Ciwahangan, Desa Baregbeg mengaku sudah hampir dua minggu ini dirinya tidak menggunakan gas untuk keperluan memasak di dapur karena kesulitan untuk mendapatkan gas elpiji 3 kg. Dia pun melakukan aktivitas memasak dengan memanfaatkan kayu bakar yang diperoleh disekitar rumahnya. “Kami sudah mencoba untuk mencari gas tersebut hingga ke kota ciamis, tetapi hasilnya sama pulang dengan membawa tabung kosong. Daripada istri tidak bisa memasak, terpaksa kami membuat tungku dadakan dengan menggunakan kayu bakar yang didapat disekitar rumah,” jelasnya.

Hal yang sama dialami Mamah (40), warga Dusun Cikalong Desa Margaharja Kecamatan Sukadana. Menurutnya, sebenarnya kelangkaan gas ukuran 3 kg itu sudah terjadi sejak habis lebaran lalu. Untuk mendapatkan satu tabung gas 3 kg itu harus mencarinya hingga ke Ciamis, “Kami suka pusing ketika gas sudah habis, karena untuk kebutuhan memasak dan menanak nasi kami hanya mengandalkan gas tersebut, yang paling kecewa lagi ketika sudah dapat gas namun isinya tekor. Hal itu bisa dilihat dari ampere regulator yang dipasang pada gas,” jelasnya.

Klarifikasi Disperindagkop
Di tempat berbeda, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) melalui kepala seksi distribusi barang dan perlindungan konsumen Disperidagkop Kabupaten Ciamis, Teti Herniati membantah jika gas 3 kilogram di Ciamis langka. Kata dia, pasokan gas di Ciamis hingga saat ini masih aman. “Saya mau klarifikasi saja, bahwa gas di Ciamis tidak langka. Adapun yang terjadi di pangkalan milik ibu Yayah, itu karena belum masuk ke jadwal pengiriman dari agennya. Soalnya pengiriman gas di pangkalan Bu Yayah dibatasi sesuai kontrak perbulan hanya 1.300 buah, jadi ketika gas habis terjual maka harus menunggu hingga jadwal pengiriman tiba, “ ujar Teti saat melakukan sidak ke sejumlah pangkalan gas 3 kilogram di seputar pasar Ciamis.

Disperindagkop melakukan sidak bersama Kasubag Sarana perekonomian pada bagian Perekonomian Setda Ciamis, Dede Hendara. Dengan begitu pihaknya menyimpulkan bahwa menjelang lebaran Idul Adha tidak ada kelangkaan gas di Ciamis. Adapun masyarakat kesulitan mendapatkan gas 3 kilogram, itu karena adanya pihak-pihak yang rakus dengan menyetok gas untuk nanti dipakai Idul Adha. “Menjelang lebaran haji kan suka banyak yang hajatan, sehingga bisa saja satu orang itu belinya 2 hingga 3 tabung, sehingga masyarakat yang lain tidak kebagian, “ ujarnya.

Pihaknya juga menghimbau kepada masyarakat menengah ke atas untuk tidak membeli gas 3 kilogram yang bersubsidi, utamanya para PNS. “Gas 3 kilogram hanya untuk masyarakat miskin, kan ada tulisannya di tabung, “ungkapnya. Namun pada kenyataannya lanjut Teti, kebanyakan masyarakat menengah ke atas masih menggunakan gas 3 kilogram, sehingga terkadang membuat masyarakat miskin tidak kebagian dan membuat harga gas bersubsidi mahal. “Saya himbau kepada PNS agar malu menggunakan gas 3 kilogram, gunakan lah gas yang tidak disubsidi yaitu yang 12 kilogram, “ himbau Teti. (mamay)
Share this article :

Posting Komentar

NUSANTARA BERSATU

EDISI TABLOID CERDAS

EDISI TABLOID CERDAS
 
Support : Creating Website | Lawupost | Lawupost Template
Copyright © 2011. Lawu Post - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Lawupost Template
Proudly powered by Lawupost