Ciamis (LawuPost) – Pembalap asal Malang ini sukses menjadi yang tercepat masuk finis dengan catatan waktu 38,930 detik atau unggul dua detik dengan dengan peraih medali perak yaitu Cupi Nopianti, pembalap Jawa Barat dengan catatan 40,975 detik. Sedangkan perunggu direbut Regina Patricia pembalap NTB dengan waktu 40,707 detik.
Peraih emas SEA Games 2013, dengan nomor start 44 itu selalu unggul. Bahkan, pada kualifikasi resmi catatan waktunya tidak jauh dari catatan waktu pada perlombaan resmi. Elga terlihat sangat dominan dibandingkan dengan pembalap lain.
Elga yang sudah pernah mengenyam pelatihan di markas UCI Swiss ini bahkan terlihat tenang saat mengayuh sepeda meski tekanan suporter tuan rumah terus memberikan tekanan, karena ada tiga pembalap tuan rumah yang turun di nomor ini. "Saya seperti biasa saja. Fokus dalam berlomba. Yang jelas saya bangga kembali meraih medali emas PON. Ini emas yang kedua," kata Elga Kharisma Novanda usai pengalungan medali.
Peraih emas SEA Games 2013, dengan nomor start 44 itu selalu unggul. Bahkan, pada kualifikasi resmi catatan waktunya tidak jauh dari catatan waktu pada perlombaan resmi. Elga terlihat sangat dominan dibandingkan dengan pembalap lain.
Elga yang sudah pernah mengenyam pelatihan di markas UCI Swiss ini bahkan terlihat tenang saat mengayuh sepeda meski tekanan suporter tuan rumah terus memberikan tekanan, karena ada tiga pembalap tuan rumah yang turun di nomor ini. "Saya seperti biasa saja. Fokus dalam berlomba. Yang jelas saya bangga kembali meraih medali emas PON. Ini emas yang kedua," kata Elga Kharisma Novanda usai pengalungan medali.
Menurut dia, persaingan di babak final BMX cukup ketat. Apalagi tuan rumah menurunkan pembalap-pembalap terbaiknya. Namun, pihaknya mengaku terus berusaha menunjukkan kemampuan terbaiknya hingga medali emas berhasil diraih.
Ditanya kekuatan lawan di final, Elga mengaku tidak bisa menilai kemampuan lawan. Pihaknya hanya menegaskan jika dipertandingan di final semua pembalap dalam kondisi terbaik dan sama-sama ingin merebut medali emas. "Saya gak tau kenapa lawan cukup jauh," kata pembalap yang saat ini juga sudah merintis usaha distro di kota kelahirannya itu.
Final BMX di Sirkuit Galuh ini terbilang luar biasa. Ribuan masyarakat melihat secara langsung balapan yang juga dihadiri oleh Ketua Umum PB ISSI Raja Sapta Oktohari, Bupati Ciamis, sekaligus Ketua PB ISSI Kabupaten Ciamis, H. Iing Syam Arifien, Ketua Pengprov ISSI Jawa Barat H. Ato Hermanto hingga pejabat di lingkungan pemerintah Kabupaten Ciamis. Tidak ketinggalan pembalap-pembalap sepeda asal Jawa Barat yang sudah menyelesaikan balap juga terlihat di tribun penonton seperti peraih emas sepeda gunung Kusmawati Yazid, pembalap Rohidah dan pembalap sepeda gunung lainnya Bandi Sugito. (mamay)
Ditanya kekuatan lawan di final, Elga mengaku tidak bisa menilai kemampuan lawan. Pihaknya hanya menegaskan jika dipertandingan di final semua pembalap dalam kondisi terbaik dan sama-sama ingin merebut medali emas. "Saya gak tau kenapa lawan cukup jauh," kata pembalap yang saat ini juga sudah merintis usaha distro di kota kelahirannya itu.
Final BMX di Sirkuit Galuh ini terbilang luar biasa. Ribuan masyarakat melihat secara langsung balapan yang juga dihadiri oleh Ketua Umum PB ISSI Raja Sapta Oktohari, Bupati Ciamis, sekaligus Ketua PB ISSI Kabupaten Ciamis, H. Iing Syam Arifien, Ketua Pengprov ISSI Jawa Barat H. Ato Hermanto hingga pejabat di lingkungan pemerintah Kabupaten Ciamis. Tidak ketinggalan pembalap-pembalap sepeda asal Jawa Barat yang sudah menyelesaikan balap juga terlihat di tribun penonton seperti peraih emas sepeda gunung Kusmawati Yazid, pembalap Rohidah dan pembalap sepeda gunung lainnya Bandi Sugito. (mamay)
Posting Komentar